REPUBLIKA.CO.ID, SORONG SELATAN -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua Barat mengeluarkan surat pemberitahuan tidak memberikan izin melaksanakan sholat Idul Fitri 1445 Hijiriyah bagi pengurus dan anggota Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Kabupaten Sorong Selatan dan sekitarnya.

Sekretaris MUI Sorong Selatan, Papua Barat Daya, Mohammad Rifai Rumalean mengatakan berdasarkan surat yang dikeluarkan MUI Papua Barat dengan nomor A. 061/DP-P. XXXIII/III/2024 tentang Pelaksana Sholat Id Bagi LDII, organisasi tersebut masih dalam pembinaan di bawah MUI.

Baca: Yuk Ikut Mudik Gratis ke Semarang dan Surabaya Naik Kapal Perang

"Dalam surat disebutkan bahwa berdasarkan keputusan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II MUI tahun 2022 tentang organisasi nomor: 01/Mukernas/-MUI/XII/2022 tanggal 9 Desember 2022 poin ke 10 yang menjelaskan terkait status LDII yang masih dalam proses pembinaan oleh dewan pimpinan MUI," kata Rumalean di Teminabuan, Kabupaten Sorong Selatan, Senin (1/4/2024).

Rumalean menjelaskan, berdasarkan surat edaran MUI nomor A- 1946/DP-MUI/VI/2023 tanggal 22 Juni 2023 terkait pengurus dan anggota LDII, dilarang untuk menunaikan sholat Id sendiri. "Terkait dengan surat itu maka tidak memberikan izin bagi pengurus dan anggota LDII untuk melaksanakan atau menentukan lokasi sholat Idul Fitri atau Idul Adha," jelasnya.

Menurut Rumalean, MUI berharap agar LDII bergabung dengan umat Islam lainnya di tempat atau lokasi yang telah ditentukan oleh panitia peringatan hari besar Islam (PHBI) di kabupaten/kota dan provinsi masing-masing di Papua Barat dan Papua Barat Daya.

"Untuk anggota dan pengurus LDII di Sorong Selatan hingga kini belum terdeteksi. Kami juga mengajak anggota atau pengurus LDII untuk melakukan sholat Idul Fitri bersama sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh PHBI," ucap Rumalean.