REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Takmir Masjid Istiqlal mengadakan beberapa kegiatan khusus selama 10 hari terakhir bulan suci Ramadahan 1445 Hijriyah. Salah satunya adalah kegiatan itikaf yang bisa diikuti oleh masyarakat Muslim.
Kepala Humas dan Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah, kegiatan itikaf ini ada yang sifatnya melalui pendaftaran dan ada yang tidak perlu daftar. Kalau mendaftar khusus untuk program itikaf Masjid Istiqlal maka harus mengikuti berbagai kegiatan selama 10 hari terakhir.
"Daftarnya ini nggak bayar. Jadi nanti mereka barang-barangnya difasilitasi dan ada pembimbingnya serta susunan kegiatannya. Dapat tanda pengenal juga. Untuk kegiatan dari Subuh sampai Subuh lagi dengan jam istirahatnya," tuturnya kepada Republika, Ahad (31/3/2024).
Selama mengikuti seluruh kegiatan selama 10 hari terakhir Ramadhan di Masjid Istiqlal, peserta tersebut seperti menjadi seorang santri di pesantren. Ada pembimbingnya, kegiatan yang beragam telah disiapkan, dan seluruhnya sudah terkoordinir. "Misalnya nanti habis tarawih ada tadarusan. Macam-macam kegiatannya," katanya.
Abu Hurairah juga menyebutkan, jumlah jamaah baik laki-laki maupun perempuan yang mendaftar itikaf Ramadhan 1445 H/2024 M di Masjid Istiqlal sudah sekitar 400-an. Pendaftaran ini pun sudah ditutup, mengingat itikaf tersebut mulai berlangsung pada Ahad (31/3/2024) malam ini.
Adapun bagi masyarakat yang ingin itikaf di Masjid Istiqlal, tetap bisa datang. Mereka bisa tetap itikaf di Masjid Istiqlal namun secara mandiri. "Bisa juga nggak daftar. Misalnya hanya mau sebentar itikaf di sini lalu siangnya pulang," tutur Abu Hurairah.
Meski demikian, para peserta itikaf di Masjid Istiqlal, baik yang daftar ataupun yang tidak, tetap akan diberi makanan sahur gratis selama persediaan masih ada. "Selama masih ada Insya Allah semua dapat," ujarnya.