Uang Baru Terbatas, BTN Akui tak Bisa Penuhi Semua Keinginan Nasabah

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi

Rabu 27 Mar 2024 12:00 WIB

Teller Bank Tabungan Negara (BTN) menghitung uang rupiah di Banking Hall Bank BTN, Jakarta, Kamis (9/7). Foto: Republika/Agung Supriyanto Teller Bank Tabungan Negara (BTN) menghitung uang rupiah di Banking Hall Bank BTN, Jakarta, Kamis (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menyatakan, uang tunai yang disiapkan pada momentum Idul Fitri tahun ini terdiri dari uang baru dan uang layak edar. Itu karena adanya keterbatasan jumlah uang baru.

"Pastinya dalam momen Lebaran Idul Fitri para nasabah ingin mendapatkan uang baru. Tetapi karena keterbatasan jumlah uang baru, kami tentu tidak bisa memenuhi semua keinginan nasabah untuk melakukan penukaran uang baru," ujar Corporate Secretary BTN Ramon Armando kepada Republika, Rabu (27/3/2024).

Baca Juga

Maka, kata dia, perseroan menyarankan kepada para nasabah, selain di BTN penukaran uang baru juga bisa dilakukan di Bank Indonesia (BI). Penukaran tersebut melalui kas keliling di daerah masing-masing.

BTN sendiri menyiapkan uang tunai senilai Rp 39,44 triliun guna menjamin tercukupinya kebutuhan dana tunai nasabah menjelang dan sesudah hari raya Idul Fitri 2024. Dana tersebut dialokasikan untuk 19 hari kalender terhitung sejak 1 April 2024 hingga 19 April 2024.

Ramon menjelaskan, selain meningkatkan alokasi uang tunai di masa menjelang dan sesudah hari raya Idul Fitri 2024, perusahaan pun melengkapi layanan BTN Mobile guna memenuhi dan mempermudah kebutuhan transaksi perbankan para nasabahnya. Peningkatan alokasi uang tersebut, sambung dia, sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.

Adapun kenaikan alokasi uang tunai itu mencapai sebesar 1,3 kali dibanding kas normal harian yang saat ini mencapai Rp 2,07 triliun.

"Kami terus berupaya agar nasabah BTN dapat bertransaksi dengan nyaman dan aman selama perayaan Idul Fitri 2024," kata Ramon.

Ramon merinci, perseroan akan mengalokasikan sebanyak 30 persen dari total dana atau senilai Rp 11.83 triliun untuk pengisian mesin ATM BTN yang tersebar di seluruh Indonesia. Sementara itu, sebesar 70 persen dari total dana atau senilai Rp 27,61 triliun akan dianggarkan untuk kas pada seluruh gerai BTN. 

Hingga akhir 2023, BTN tercatat memiliki 727 gerai konvensional dan syariah. Lalu sebanyak 2.115 mesin ATM dan CRM (Cash Recycling Machine) di seluruh Indonesia.