Stok Daging Sapi di NTB Selama Puasa Hingga Lebaran Diklaim Aman

Red: Qommarria Rostanti

Selasa 26 Mar 2024 00:33 WIB

Pedagang memotong daging sapi (ilustrasi). Kebutuhan daging sapi selama puasa hingga Lebaran 2024/1445 Hijriah di NTB diklaim aman. Foto: Antara/Muhammad Adimaja Pedagang memotong daging sapi (ilustrasi). Kebutuhan daging sapi selama puasa hingga Lebaran 2024/1445 Hijriah di NTB diklaim aman.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjamin kebutuhan daging sapi selama puasa hingga Lebaran 2024/1445 Hijriah di wilayah ini aman. Kepala Disnakeswan NTB Muhamad Riadi mengatakan populasi sapi di wilayah itu mencapai 1,2 juta ekor.

Dia mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir tentang kebutuhan daging sapi selama Ramadhan hingga Lebaran. "Jadi untuk kebutuhan daging kita tidak perlu khawatir, karena NTB ini adalah produsen sapi," ujarnya, di Mataram, Senin (25/3/2024).

Baca Juga

Ia mengungkapkan kebutuhan daging sapi di NTB ini tidak sampai 200 ekor sampai 400 ekor per bulan, sehingga lagi-lagi kalau untuk kebutuhan daging sapi NTB sangat melimpah dan tidak ada kekurangan. "Apalagi sekarang ada masuk daging beku impor dari luar. Tapi itu masuknya tidak kontinyu masuknya tergantung permintaan, ada sampai 20 ton," kata Muhamad Riadi.

Disinggung terkait harga daging sapi yang kini melonjak hingga mencapai Rp 130 sampai dengan Rp135 ribu ribu per kilogram. Riadi menegaskan bahwa harga daging sapi di pasaran cukup fluktuatif. Bahkan, menurutnya lagi, harga daging sapi rata-rata di kisaran Rp120 ribu-Rp125 ribu per kilogram (kg).

"Kalau ada kenaikan itu hanya anomali saja. Karena kami produsen maka harga daging kita lebih tinggi dari daerah lain," ujarnya.

Riadi mengatakan, selama Ramadhan hingga Lebaran tidak akan ada penambahan atau pembatasan sapi potong untuk NTB, sebab kebutuhan daging sapi semua tergantung permintaan dari pasar. "Tidak ada pembatasan, karena satu RPH itu biasanya ada 6-7 ekor di potong. Tergantung permintaan, izin masuk daging setiap minggu, tidak ada permintaan tinggi, karena konstan kalau dalam daerah," katanya lagi.