BPTJ Antisipasi Pergerakan 28,4 Juta Pemudik Asal Jabodetabek

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan

Sabtu 23 Mar 2024 12:48 WIB

Calon penumpang dilakukan pengecekan tiket sebelum menaiki kereta di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. BPTJ mengantisipasi pergerakan sebanyak 28,4 juta pemudik asal Jabodetabek. Foto: Republika/Thoudy Badai Calon penumpang dilakukan pengecekan tiket sebelum menaiki kereta di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. BPTJ mengantisipasi pergerakan sebanyak 28,4 juta pemudik asal Jabodetabek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan melaksanakan rapat persiapan rencana operasi gabungan penyelenggaraan mudik lebaran tahun 2024 pada Jumat (22/03). Operasi gabungan penyelenggaraan mudik lebaran untuk melayani perjalanan pemudik pada masa Angkutan Lebaran 2024/1445 H ini direncanakan selama 16 hari yakni mulai 3 April hingga 18 April 2024.

Direktur Angkutan BPTJ Tatan Rustandi mengatakan BPTJ akan berkoordinasi dengan semua Dinas Perhubungan se-Jabodetabek serta Korlantas untuk menjamin penyelenggaraan angkutan lebaran di tahun 2024 dapat berjalan dengan baik

Baca Juga

Pergerakan pemudik yang berasal dari Jabodetabek saja mencapai 28,4 juta ditambah lagi pergerakan internal di Jabodetabek saat Hari Raya baik yang akan bersilaturahmi maupun dan yang wisata akan sangat tinggi seperti di kawasan Puncak akibat tingginya animo masyarakat berlibur ke sana.

"Hal itu tak pernah berubah setiap tahunnya. Tugas utama kita melayani masyarakat Jabodetabek yang mudik maupun berwisata," ujar Tatan.

Tatan menekankan aspek keamanan, kelancaran, keselamatan dan pelayanan menjadi prioritas utama. Tatan juga menyampaikan BPTJ telah melaksanakan kegiatan pra ramp check gabungan bersama dengan Dinas Perhubungan se-Jabodetabek sejak tanggal 13 Maret 2024 hingga 19 Maret 2024 di Terminal Bus AKAP dan AKDP, dan pool bus pariwisata.

Berdasarkan hasil ramp check dari 927 kendaraan sebanyak 529 kendaraan atau 57 persen dinyatakan tidak laik jalan dan 398 kendaraan yakni 43 persen kendaraan laik jalan. Sebagian besar yang tidak laik jalan itu disebabkan karena masalah teknis kendaraan seperti lampu-lampu yang mati serta kondisi ban yang sudah gundul.

"Sebagai tindak lanjut kami telah mengirimkan surat teguran kepada para operator agar kendaraan kondisi tidak laik jalan segera diperbaiki dan dilarang beroperasional (tidak ada pemberangkatan) hingga selesai perbaikan dan telah memenuhi syarat laik jalan,” kata Tatan.

Sementara itu, Kasubdit Pendanaan dan Pengawasan Angkutan BPTJ Ghoefron Koerniawan menambahkan, BPTJ juga akan melakukan pengawasan kendaraan yang keluar dan masuk Jabodetabek melalui sejumlah CCTV yang terpasang di sejumlah perbatasan Jabodetabek.

Pihaknya telah menyiapkan sejumlah kamera counting di perbatasan Jabodetabek untuk melihat kepadatan arus lalu lintas kendaraan yang keluar masuk Jabodetabek melalui jalur non tol selama 24 jam.

"Kemudian kami juga akan melakukan pemantauan pada sejumlah simpul transportasi di wilayah Jabodetabek serta pelabuhan Muara Angke,” kata Ghoefron.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menyampaikan kesiapan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk menghadapi masa angkutan lebaran tahun 2024 ini. Dishub telah menyiapkan 7 terminal (4 terminal utama-3 terminal bantuan) di Jakarta untuk menghadapi masa angkutan Lebaran Tahun ini.

"Akan ada 2.258 bus dari sejumlah PO yang akan melayani para pemudik di 7 terminal tersebut. Selain itu untuk mengantisipasi tingginya jumlah pemudik motor yang akan melintasi Jalan Raya Kalimalang kami juga akan menyiagakan sejumlah personel untuk membantu kelancaran arus kendaraan,” kata Syafrin.

Terpopuler