Jelang Mudik, BPTJ Temukan 57 Persen Bus tidak Laik Jalan  

Rep: Rahayu Subekti / Red: Nashih Nashrullah

Jumat 22 Mar 2024 23:30 WIB

Ilustrasi mudik. Kendaraan tak laik jalan akibat persoalan teknis Foto: Republika/Thoudy Badai Ilustrasi mudik. Kendaraan tak laik jalan akibat persoalan teknis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) melakukan kegiatan pra ramp check gabungan bersama dengan Dinas Perhubungan se-Jabodetabek. Kegiatan tersebut dilakukan pada 13-19 Maret 2024 di Terminal Bus AKAP dan AKDP, dan pool bus pariwisata.

“Berdasarkan hasil ramp check dari 927 kendaraan sebanyak 529 kendaraan (57 persen) dinyatakan tidak laik jalan dan 398 kendaraan (43 persen) kendaraan laik jalan,” kata Direktur Angkutan BPTJ Tatan Rustandi dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (22/3/2024).

Baca Juga

Dia menjelaskan, sebagian besar yang tidak laik jalan itu disebabkan karena masalah teknis kendaraan. Beberapa di antaranya seperti lampu-lampu yang mati serta kondisi ban yang sudah gundul.  

“Sebagai tindak lanjut kami telah mengirimkan surat teguran kepada para operator agar kendaraan kondisi tidak laik jalan segera diperbaiki dan dilarang beroperasional (tidak ada pemberangkatan) hingga selesai perbaikan dan telah memenuhi syarat laik jalan,” jelas Tatan.

Tatan menambahkan, pergerakan pemudik yang berasal dari Jabodetabek bisa mencapai 28,4 juta. Lalu pergerakan internal di Jabodetabek saat Hari Raya yang akan bersilaturahmi maupun wisata akan sangat tinggi seperti di kawasan Puncak akibat tingginya animo masyarakat berlibur ke sana.

“Hal itu tak pernah berubah setiap tahunnya. Tugas utama kita melayani masyarakat Jabodetabek yang mudik maupun berwisata. Aspek keamanan, kelancaran, keselamatan dan pelayanan menjadi prioritas kami untuk menghadirkan Mudik Ceria Penuh Makna,” ucap Tatan. 

Sementara itu, Kasubdit Pendanaan dan Pengawasan Angkutan BPTJ Ghoefron Koerniawan menambahkan pihaknya juga akan melakukan pengawasan kendaraan yang keluar dan masuk Jabodetabek. Pengawasan dilakukan melalui sejumlah CCTV yang terpasang di sejumlah perbatasan Jabodetabek. 

“Kami telah menyiapkan sejumlah kamera counting di perbatasan Jabodetabek untuk melihat kepadatan arus lalu lintas kendaraan yang keluar masuk Jabodetabek melalui jalur non-tol selama 24 jam. Kemudian kami juga akan melakukan pemantauan pada sejumlah simpul transportasi di wilayah Jabodetabek serta pelabuhan Muara Angke,” ungkap Ghoefron.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo memastika kesiapan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk menghadapi masa angkutan Idul Fitri 2024.

Syafrin memastikan telah menyiapkan tujuh terminal diantaranya empat terminal utama dan tiga terminal bantuan di Jakarta untuk menghadapi masa angkutan Lebaran tahun ini. 

“Akan ada 2258 bus dari sejumlah PO yang akan melayani para pemudik di 7 terminal tersebut. Selain itu untuk mengantisipasi tingginya jumlah pemudik motor yang akan melintasi Jalan Raya Kalimalang kami juga akan menyiagakan sejumlah personel untuk membantu kelancaran arus kendaraan,” tutur Syafrin. 

Terpopuler