Pernah Meninggalkan Sholat Tarawih, Apakah Boleh Diganti di Lain Waktu? 

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah

Kamis 21 Mar 2024 23:04 WIB

Umat muslim melaksanakan ibadah Sholat Tarawih di Masjid Al Lathiif, Jalan Saninten, Cihapit, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (27/3/2023). Pengurus DKM Al Lathiif menggelar Sholat Tarawih serta mengadakan berbagai kegiatan keagamaan selama Bulan Suci Ramadhan 1444 H. Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA Umat muslim melaksanakan ibadah Sholat Tarawih di Masjid Al Lathiif, Jalan Saninten, Cihapit, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (27/3/2023). Pengurus DKM Al Lathiif menggelar Sholat Tarawih serta mengadakan berbagai kegiatan keagamaan selama Bulan Suci Ramadhan 1444 H.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di tengah kesibukan Ramadhan, pertanyaan mengenai boleh atau tidaknya mengqadha sholat tarawih sering kali muncul. Apakah benar dapat digantikan ataukah harus dikerjakan pada waktunya? 

Mufti Mesir, Syekh Syauqi Allam, memberikan pandangan dan penjelasan yang menarik terkait masalah ini.

Baca Juga

Sholat tarawih, yang merupakan salah satu bentuk ibadah sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadhan, tentu menjadi perhatian bagi umat Muslim. Pertanyaannya adalah, apakah boleh mengqadha sholat tarawih jika terlewat atau terlupakan?

Menurut Mufti Mesir, Syekh Syauqi Alam, sholat tarawih merupakan sholat qiyamullail atau sholat malam pada bulan Ramadhan. Ini adalah ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan pada malam-malam bulan suci Ramadhan setelah sholat Isya.

Namun, jika seseorang tertinggal dalam melaksanakan sholat tarawih, apakah boleh untuk mengqadha atau menggantinya di waktu-waktu lain?

"Seorang Muslim sebaiknya menjaga sholat tarawih dengan sungguh-sungguh. Namun, jika terdapat alasan yang menghalangi pelaksanaannya sehingga sholat tersebut terlewatkan, maka lebih baik bagi individu tersebut untuk mengqadha sholat tarawih, meskipun waktunya sudah terlewati," ungkap Syekh Alam seperti yang dilansir oleh Elbalad.

Kendati demikian, hal yang diutamakan adalah tidak melewatkan sholat tarawih, menjaga kualitas dan konsistensi ibadah, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, baik itu dalam melaksanakan sholat tarawih maupun ibadah lainnya, sebagai bentuk pengabdian dan ketaatan kepada Allah SWT. Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

من قام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه

"Siapa yang berdiri (menunaikan shalat) di bulan Ramadan dengan iman dan mengharap (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni." (HR. Bukhari dan Muslim)

Berdasarkan riwayat Abu Hurairah RA itu, Nabi Muhammad SAW mendorong untuk melaksanakan aktivitas ibadah di bulan Ramadhan tanpa membuat mereka berat dalam menjalankannya. Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

"Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (Muharram). Dan sebaik-baik sholat setelah sholat fardhu adalah sholat malam." (HR Muslim)

Sholat tarawih juga disebut sebagai sholat qiyamullail atau sholat malam pada bulan suci Ramadhan. Waktu sholat qiyamullail dimulai dari tenggelamnya mega merah sampai terbitnya fajar. Karena itu, waktu setelah sholat Isya itu statusnya sudah termasuk sholat qiyamullail.

Sumber: elbalad   

photo
Infografis Bacaan Niat Sholat Tarawih - (Dok Republika)