REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan jamaah Muslim berkumpul di Times Square New York untuk menandai mulainya bulan suci Ramadhan. Beberapa di antaranya mengibarkan bendera Palestina sebagai bentuk solidaritas terhadap masyarakat di Gaza.
Mereka melaksanakan sholat tarawih, sholat malam khusus dilakukan pada bulan suci Ramadhan dengan latar belakang papan reklame iklan LED yang menerangi Manhattan. Lebih dari 100 jamaah berkumpul untuk sholat meskipun dalam kondisi dingin dan berangin dengan seorang vokalis melantunkan Nasyid, dan anak-anak membacakan Alquran yang dibagikan kepada umat Islam dan orang-orang yang lewat.
“Banyak orang yang tertarik dengan Alquran, kami hampir kehabisan Alquran berbahasa Prancis. Ini menjelaskan pentingnya berpuasa selama Ramadhan,” kata Ahmad Yasar (20), seorang mahasiswa ketika diwawancarai oleh AFP, Selasa (19/03/2024).
Umat muslim yang beriman diperintahkan untuk menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga senja selama bulan suci Ramadhan dan berkumpul dengan keluarga dan teman untuk berbuka puasa di malam hari. Hal tersebut juga merupakan kesempatan umat Islam biasanya melaksanakan sholat dan berkumpul dalam jumlah besar di masjid-masjid, terutama pada malam hari.
Yasar mengatakan, bahwa doa bersama yang dilakukan penting untuk meningkatkan kesadaran dan menunjukkan kepada orang – orang apa yang sebenarnya yang terjadi di dunia, khususnya di Gaza, Palestina. New York telah menjadi tempat terjadinya puluhan protes, sebagian pro-Palestina dan lainnya pro-Israel, sejak serangan 7 Oktober terhadap Israel oleh kelompok militan Hamas yang memicu perang.
Serangan Hamas terhadap Israel selatan mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel. Kampanye militer balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 31.000 orang di Gaza yang mayoritas adalah perempuan dan anak-anak. Atas dasar tersebut, kegiatan shalat tarawih dilakukan di tengah ramainya New York Times Square.