Rahasia Penting Menunaikan Sholat Tarawih

Rep: Mgrol150/ Red: Muhammad Hafil

Selasa 19 Mar 2024 06:27 WIB

Ibadah Sholat Tarawih di Masjid Istiqlal Jakarta Foto: republika Ibadah Sholat Tarawih di Masjid Istiqlal Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Terdapat sholat malam yang biasa dilakukan pada bulan Ramadhan, yaitu sholat tarawih. Sholat yang dilakukan sebanyak 11 atau 20 rakaat dengan witir. Ibadah yang dilakukan tersebut demi memohon pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Terdapat rahasia penting bagi orang yang menunaikan sholat tarawih.

“Sholat yang ditunaikan di malam Ramadhan disebut dengan tarawih. Untuk memberikan kesan bahwa manfaat sholat ini selain sifatnya ditunaikan dengan ketenangan, manfaatnya adalah memberikan dampak kepada jiwa yang lebih damai,” kata Ustadz Adi Hidayat, dikutip dari akun Youtube pribadinya, Adi Hidayat Official, Senin (18/03/2024).

Baca Juga

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, bahwa bagi orang yang menunaikan ibadah sholat tarawih dapat memberikan manfaat menenangkan jiwa. Hal tersebut memberikan manfaat untuk hati dan memberikan kedamaian yang tidak didapat pada suasana – suasana lain. Ibadah tersebut termasuk dalam mengharapkan ampunan dari Allah SWT, seperti yang tertulis pada Hadits Riwayat Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Arab Latin: Man shoma romadhona imanan wahtisaban ghufiro lahu maa taqoddama min dzanbih

Artinya: “Barang siapa yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

Ibadah yang dilakukan pada pagi hari, yaitu shoma artinya puasa. Jika ibadah yang dilakukan pada malam hari, yaitu qama atau qiam artinya menunaikan shalat. Qiam sifatnya itu baik itu tahajud atau witir hanya dikerjakan khusus di malam – malam Ramadhan. Maksud qiam adalah shalat, karena di redaksi shalat di dalam Alquran adalah turunan kata dari qama. Seperti yang tertulis pada Hadits Riwayat Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ 

Artinya : “Barangsiapa shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharapkan pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.” 

“Hadits yang pertama dan kedua menunjukkan bahwa kedua hadits tersebut saling menafsirkan. Pertama menunjukkan jenis ibadahnya, yaitu shalat di malam – malam Ramadhan, yang kedua memberikan kesan bahwa di antara malam – malam Ramadhan akan ada peluang satu malam yang Istimewa, yaitu malam lailatul qadar,” kata Ustadz Adi Hidayat.