Anda Pecinta Teh dan Kopi? Simak Ketentuan Ini Selama Puasa Ramadhan 

Red: Nashih Nashrullah

Ahad 17 Mar 2024 09:05 WIB

Ilustrasi minum teh. Meminum teh dan kopi perlu diatur frekuensinya selama puasa Foto: www.freepik.com. Ilustrasi minum teh. Meminum teh dan kopi perlu diatur frekuensinya selama puasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Teh dan kopi masih menjadi konsumsi favorit meski sedang dalam kondisi berpuasa Ramadhan. Teh, sering diminum sebagai minuman berbuka puasa. Demikian halnya kopi yang diteguk sebagai penutup berbuka atau pembuka sahur. Seberapa seringkah kita boleh meminum teh dan kopi selama puasa Ramadhan?

 Ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo Kencana Fitri Hudayani SST, M.Gz mengatakan mengonsumsi teh atau kopi diperbolehkan selama ibadah bulan Ramadhan namun ada aturan frekuensinya agar tidak mengganggu puasa.

Baca Juga

“Konsumsi teh dan kopi harus dikonsumsi secukupnya, misalnya hanya satu gelas untuk teh dan satu cangkir untuk kopi per hari nya, selebihnya dianjurkan minum air putih,” kata Fitri dalam pesan singkat yang diterima Antara, Jumat (15/3).

Fitri mengatakan mengonsumsi teh dan kopi sudah menjadi kebiasaan minum masyarakat Indonesia pada umumnya. Biasanya teh juga merupakan suatu kebiasaan yang diminum untuk membatalkan puasa.

Teh, kata Fitri, dinilai lebih aman di lambung untuk digunakan sebagai pembatal puasa bagi penderita asam lambung, berbeda dengan kopi yang memiliki tingkat keasaman yang bisa mengganggu orang dengan lambung sensitif, maka dianjurkan untuk mengonsumsinya setelah perut terisi.

“Teh sejauh ini lebih aman untuk penderita penyakit lambung berbeda dengan kopi yang memiliki tingkat keasaman yang dapat mengganggu pada orang sensitif lambungnya,” tulisnya.

Pecinta teh atau kopi juga tidak perlu khawatir karena meskipun minuman ini bersifat diuretik atau merangsang buang air kecil, namun tidak menimbulkan rasa haus yang berlebihan.

Pembatasan konsumsi teh dan kopi juga bertujuan untuk menghindari konsumsi gula berlebihan karena seringkali minuman berkafein ini ditambahkan gula atau susu baik full cream maupun susu rendah lemak.

Fitri juga mengingatkan untuk tetap menjaga asupan gula dan garam sama seperti pada hari-hari sebelum puasa. Hal ini untuk menjaga tubuh dari penyakit diabetes dan hipertensi.

Selain menjaga asupan gula dan garam, ia juga mengingatkan untuk rutin mengonsumsi makanan berserat agar pencernaan tetap sehat selama berpuasa. 

“Dikonsumsi secukupnya untuk menghindari penyakit seperti diabetes dan hipertensi, jangan lupa konsumsi serat yang cukup berasal dari buah dan sayur untuk menjaga kesehatan pencernaan selama menjalankan ibadah puasa sehingga perut terasa nyaman,” saran Fitri.

photo
Cukup minum selama Ramadhan. - (Dok Republika)