REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Pedagang ketimun suri di Kabupaten Pandeglang, Banten mendapatkan berkah Ramadhan 1445 H karena mampu menumbuhkan ekonomi warga setempat. Mereka berjualan di pinggir jalan raya Pandeglang menuju Labuan, termasuk ke arah Pantai Carita.

"Kami sudah tiga hari berjualan dan bisa menghasilkan pendapatan Rp 700 ribu/hari," kata Mimin (55 tahun), seorang pedagang timun suri di Kecamatan Jiput Kabupaten Pandeglang, Sabtu (16/3/2024).

Menurut dia, hasil berjualan timun suri jelas menguntungkan. Apalagi buah yang dijual didapat dengan mudah karena dipasok petani lokal.

Timun suri yang dijual masyarakat mayoritas dari Kecamatan Jiput. Selain untuk memenuhi kebutuhan di tempat, timun suri juga dikirim ke beberapa wilayah, seperti Tangerang, Serang, dan bahkan Jakarta.

"Kami menjual timun suri itu rata-rata Rp 25 ribu per bakul," katanya.

Rohman (45) seorang pedagang di jalan Kadu Damas Kota Pandeglang mengaku dirinya berjualan timun suri setiap bulan Ramadhan karena bisa membantu pendapatan ekonomi keluarga. Pendapatan berjualan ketimun bisa menghasilkan uang sekitar Rp 800 ribu per hari dengan asumsi keuntungan Rp 400 ribu.

"Timun suri yang kami jual dipasok oleh petani yang sudah menjadi langganan," katanya.

Warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak Samsiah (60) mengatakan dirinya membeli ketimun suri dari Jiput, Pandeglang karena kualitasnya cukup bagus. "Kami membeli timun suri Rp 50 ribu itu cukup banyak dengan dua bakul sehingga dapat membagikan ke tetangga," katanya.

Sementara itu, Lili (50) petani warga Jiput Kabupaten Pandeglang mengatakan dirinya memasok timun suri ke pasar Tangerang dengan harga Rp 5000/Kg. Dia bisa menghasilkan pendapatan Rp 10 juta dari dua ton itu.

Panen timun suri dari lahan seluas 10 petak sawah bisa menghasilkan sekitar tujuh ton timun suri. Adapun musim tanamnya pada Januari dan panen mulai Maret hingga April.