Berpuasa Ramadhan Tapi Hanya Dapat Lapar dan Dahaga, Begini Penjelasannya

Rep: Rahmat Fajar / Red: Nashih Nashrullah

Jumat 15 Mar 2024 21:08 WIB

Ilustrasi: Suasana buka puasa bersama. Puasa Ramadhan tidak hanya menahan godaan makan dan minum Foto: Anadolu Agency Ilustrasi: Suasana buka puasa bersama. Puasa Ramadhan tidak hanya menahan godaan makan dan minum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Pada Ramadhan umat Islam menjalankan ibadah puasa. Mereka tidak boleh melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa seperti makan dan minum, berhubungan badan di siang hari.

Namun bagaimana dengan ungkapan para ulama atau ustadz bahwa jangan sampai berpuasa hanya mendapatkan lapar dan haus?

Baca Juga

Ungkapan ini pada dasarnya, ada dasarnya. Hadits Rasulullah SAW menyampaikan mengenai hal ini, beliau bersabda: 

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْع وَالْعَطْش

Artinya, “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR An-Nasa’i)

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur menjelaskan maksud dari berpuasa hanya mendapatkan lapar dan haus. Menurutnya puasa yang demikian yakni mereka yang tidak menjauhi larangan Allah SWT.

"Puasa hendaknya dilakukan dengan baik agar mendapatkan pahala yang sempurna, dengan menjauhi semua larangan Allah SWT,  menahan pendengaran, penglihatan, lisan, tangan, kaki dan segala anggota badannya dari perbuatan dosa dan maksiat," ujarnya kepada Republika.co.id, Jumat (15/3/2024).

Dia menegaskan mulut bukan saja harus menahan nafsu makan melainkan menahan dari dari menggunjing, bergosip dan memfitnah. Makan dan minum pada dasarnya merupakan aktivitas yang halal.

Tetapi berbohong, menipu dan memfitnah hukumnya haram kapan dan di manapun. Mereka yang menggunjing dan memfitnah puasanya tetap sah namun tidak mendapatkan pahala.

Ramadhan merupakan bulan mulia dan penuh keberkahaan. Bulan ini adalah bulan terbaik di antara bulan lainnya dan menjadi bulan turunnya Alquran. Allah SWT akan menghapus dosa-dosa manusia di masa lampau.

Selain itu, Allah SWT juga akan melipatkgandakan setiap amal yang dikerjakan. Maka dari itu, para ulama mendorong umat Islan memperbanyak amal ibadah di bulan ini. Salah satu amalan bisa dikerjakan adalah sholat tarawih dan membaca Alquran.

Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis menjelaskan ada beberapa keutamaan membaca Alquran pada bulan ramadhan. Pertama, Kiai Cholil mengatakan pada bulan ramadhan terdapat momen sangat spesial dalam sejarah Alquran yakni kitab suci ini turun pada bulan ramadhan.

Kedua, lanjut Kiai Cholil, posisi seseorang sedang dalam keadaan bersih. Ia mengatakan segala aktivitas baik pada bulan ini bermakna semata-mata karena Allah seperti lapar sebab berpuasa itu karena Allah SWT.

"Pada saat kita membaca firman Allah SWT, kita sedang diajak bicara oleh Allah SWT," ujar Kiai Cholil kepada Republika.co.id.

Kiai Cholil melanjutkan bahwa keutamaan ketiga tentang keutamaan membaca Alquran pada bulan ramadhan karena pada bulan ini semua kebaikan dilipatgandakan pahalanya hingga tak terbatas. Keistimewaan ini tidak ada di luar Ramadhan.

 

photo
Infografis Hukum Berpuasa Ramadhan - (Republika.co.id)

Terpopuler