Jajanan Takjil Ramadhan di Banda Aceh Dipastikan Aman Dikonsumsi

Red: Nora Azizah

Kamis 14 Mar 2024 22:50 WIB

Pedagang melayani pembeli makanan untuk berbuka puasa (takjil) (ilustrasi). Foto: Republika/Prayogi Pedagang melayani pembeli makanan untuk berbuka puasa (takjil) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Banda Aceh menyebut jajanan takjil Ramadhan 1445 Hijriah di daerah itu aman untuk dikonsumsi masyarakat lantaran tidak ditemukan kandungan bahan dan zat berbahaya.

Kepala BBPOM di Banda Aceh Yudi Noviandi di Banda Aceh, Kamis (14/3/2024), mengatakan hal itu usai melakukan pengujian terhadap 70 sampel takjil jajanan untuk berbuka puasa di tiga lokasi sentra kuliner buka puasa Ramadhan di ibukota Provinsi Aceh itu.

Baca Juga

“Alhamdulillah berdasarkan hasil pengujian semua tidak mengandung bahan berbahaya, berarti semua produk yang dijual itu aman,” kata Yudi.

Sampel takjil tersebut diambil dari tiga titik pusat kuliner Ramadhan meliputi kawasan eks bioskop Garuda, Lampineung, dan pusat takjil Darussalam. Adapun produk-produk yang diuji seperti mi, bakso, produk olahan tahu, olahan ikan, siomay, minuman berwarna mencolok dan berbagai lainnya.

Sampel makanan tersebut diuji secara cepat di mobil keliling BBPOM. Pengujian tersebut dapat dijamin keakuratannya sehingga tidak perlu pengujian di laboratorium, kecuali apabila ada yang hasilnya positif.

Kata Yudi, salah satu bahan berbahaya yang diwaspadai dalam kuliner jajanan buka puasa yaitu penggunaan boraks, yang memang masih sangat marak di tengah masyarakat di tanah air, sehingga perlu pengawasan rutin dari BBPOM.

“Jadi belakangan ini memang cukup marak masih adanya penggunaan bahan berbahaya yang tidak untuk makanan yaitu boraks,” ujarnya.

Sementara itu, Pj Sekretaris Kota Banda Aceh Wahyudi mengimbau agar warga kota setempat terus menjaga kebersihan dan memperhatikan aspek keamanan makanan. Pilih makanan yang aman, alami, bergizi, bersih dan higienis.

Kemudian, Pemkot juga mengimbau kepada para pedagang untuk menjajakan makanan yang berkualitas, tanpa menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti boraks dan lainnya.

“Alhamdulillah dengan hasil hari ini semuanya sudah memenuhi syarat, memenuhi unsur dan hasil hari ini semua makanan tiga tempat yang sudah dilakukan pengujian. Alhamdulillah tidak ada satu pun yang mengandung bahan berbahaya, berarti kesadaran dari penjual, para pedagang kita juga sangat bagus,” ujarnya.