Tips Hindari 'Kebocoran' Pengeluaran Saat Ramadhan dan Lebaran

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda

Selasa 12 Mar 2024 08:31 WIB

Kondisi keuangan rawan bocor dan menyebabkan permasalahan keuangan selepas Ramadhan. (ilustrasi) Foto: www.freepik.com Kondisi keuangan rawan bocor dan menyebabkan permasalahan keuangan selepas Ramadhan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perencana Keuangan sekaligus Head Advisory & Invesment Operation PINA Rista Zwestika memberikan tips mengelola keuangan saat Ramadhan. Rista mengatakan, setiap tahunnya umat Islam selalu bertemu dengan bulan Ramadhan, namun masih ada saja yang tidak disiplin menjalankan perencanaan keuangan.

Akibatnya, kondisi keuangan rawan bocor dan menyebabkan permasalahan keuangan selepas Ramadhan. Lalu, apa saja yang perlu dipersiapkan saat Ramadhan?

Baca Juga

1. Anggaran buka puasa bersama di luar

Rista mengatakan, ada beberapa pengeluaran khas Ramadhan, seperti buka puasa bersama, kumpul bersama teman lama atau keluarga, hingga mempersiapkan hari raya idul fitri yang tentunya membutuhkan biaya lebih dari biasanya. Rista pun menyarankan, untuk menyiapkan penganggaran setiap kali akan melakukan buka puasa bersama di luar rumah dalam sepekan.

"Karena kalau tidak dianggarkan, ini (buka puasa bersama) adalah penyebab kebocoran yang paling besar ada pada saat di bulan Ramadhan," kata dia saat ditemui Republika di Jakarta, awal bulan ini.  

2. Hitung rincian belanja dan jajan sepekan

Selain itu, penting juga untuk menghitung secara rinci berapa kali seseorang akan memasak di rumah dan membeli jajan di luar dalam sepekan. Memang, lanjut Rista, pada bulan Ramadhan beberapa orang akan menerima tunjangan hari raya (THR) dan bonus tahun lalu secara bersamaan, sehingga perlu perencanaan yang matang agar pengeluaran tetap sesuai dengan anggaran.

 

 
photo
Calon penumpang mengangkut koper sebelum mudik (ilustrasi). - (Republika/Thoudy Badai)
 
3. Siapkan anggaran mudik atau jalan-jalan

Setiap orang harus secara rinci menghitung berapa anggaran untuk mudik atau jalan-jalan ketika liburan. Bila perlu, ada anggaran yang juga disisihkan untuk biaya mudik tahun depan.

"Karena kita tidak tahu apakah tahun depan kita masih bisa dapat THR atau tidak," ujar Rista.

Bahkan, lanjut Rista, biaya mudik sebaiknya dianggarkan dan dipersiapkan dengan menggunakan pendapatan tiap bulan daripada mengandalkan THR yang diterima. "Jadi ada atau tidak ada THR seharusnya bisa mudik, bisa Lebaran," ujar dia.

Belanja sesuai kebutuhan... (Baca di halaman selanjutnya)

Terpopuler