Kemuliaan Ramadhan akan Lewat Begitu Saja Jika 4 Hal Ini Menimpa Umat Islam

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah

Sabtu 09 Mar 2024 22:15 WIB

Tahrib Ramadhan 1445 H. Ramadhan merupakan momentum untuk memperbaiki kualitas diri Foto: Setwapres Tahrib Ramadhan 1445 H. Ramadhan merupakan momentum untuk memperbaiki kualitas diri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ada beberapa bentuk kesia-siaan yang kerap terjadi dalam diri seorang Muslim selama bulan suci Ramadhan.

Alih-alih meningkatkan ibadah di bulan suci tersebut, seorang Muslim malah melakukan sesuatu yang tidak ada bedanya dengan bulan-bulannya. Apa saja bentuk kesia-siaan di bulan suci Ramadhan? Berikut penjelasannya.

Baca Juga

1. Menganggap biasa Ramadhan

Menganggap bulan suci Ramadhan seperti bulan-bulan lainnya. Seorang Muslim menganggap Ramadhan sebagai bulan yang tidak ada bedanya dengan bulan lain. 

Padahal sepatutnya dia mengetahui bahwa Ramadhan adalah bulan yang memiliki banyak keutamaan sehingga perlu meningkatkan amal ibadah dibandingkan bulan-bulan lainnya 

2. Tidak puasa

Di bulan suci Ramadhan, justru yang terjadi malah menikmati makanan dan minuman di siang hari. Ingatlah bahwa di bulan Ramadhan ini, salah satu tujuan Muslim berpuasa adalah untuk merasakan apa yang dirasakan orang-orang yang hidupnya kurang beruntung karena sulitnya makan dan minum. Padahal puasa mengandung makna kepekaan sosial.

3. Tidak mengetahui ketentuan puasa 

Selanjutnya adalah ketidaktahuan dirinya tentang puasa itu sendiri. Tidak mengetahui apa saja yang menjadi ketentuan atau hukum puasa. Inilah yang kemudian membuat Ramadhan seorang Muslim sia-sia.

4. Meninggalkan fadhilah Ramadhan

Tak sedikit Muslim yang justru menyia-nyiakan fadhilah bulan suci Ramadhan karena sibuk mempersiapkan momen Lebaran atau Idul Fitri. 

Jika melihat contoh Nabi SAW, beliau semakin meningkatkan ibadahnya di 10 hari terakhir Ramadhan dengan melaksanakan itikaf sebagai wujud untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Bukan malah membeli banyak sesuatu untuk mempersiapkan Idul Fitri, yang justru bisa terjebak pada perilaku mubazir. Rasulullah SAW bersabda: 

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ

"Begitu banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya, kecuali rasa lapar dan dahaga." (HR At-Thabrani)

Baca juga: Bawah Masjid Al Aqsa Penuh Terowongan, Mitos Kuil Sulaiman dan Sapi Merah yang tak Muncul 

Dalam hadits riwayat Ahmad, diceritakan bahwa ketika Rasulullah SAW akan menaiki mimbar untuk khutbah Jumat, pada anak tangga pertama beliau mengucapkan amin, dan seterusnya hingga anak tangga ketiga. Setelah selesai sholat, para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, mengapa engkau mengucapkan amin pada anak tangga pertama sampai ketiga tadi?"

Rasulullah SAW menjawab, "Pada anak tangga pertama aku mengucapkan amin, karena malaikat Jibril membisikkan kepadaku, celakalah dan merugilah orang yang ketika disebut namamu wahai Muhammad, dia tidak bershalawat kepadamu. Kemudian pada anak tangga kedua, aku mengucapkan amin, karena malaikat Jibril membisikkan kepadaku, celakalah dan merugilah orang yang tinggal bersama kedua orang tuanya tapi tidak membuatnya masuk surga.

Dan pada anak tangga ketiga, aku mengucapkan amin karena malaikat Jibril membisikkan kepadaku, celakalah dan merugilah orang yang melaksanakan ibadah shaum di bulan Ramadhan, tapi Allah tidak mengampuni dosa-dosanya."

Seorang Muslim sebagai hamba sudah semestinya memanfaatkan bulan suci Ramadhan ini memperbanyak ibadah dan bertaubat kepada Allah SWT, meminta ampun kepada-Nya. Jangan sampai menyia-nyiakan Ramadhan, sebagaimana pesan Rasulullah SAW.

Sumber: masrawy 

photo
Persiapan Menyambut Ramadhan (ilustrasi). - (Dok Republika)