Stok Pangan dan LPG Dipastikan Mencukupi untuk Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Gita Amanda

Sabtu 09 Mar 2024 14:27 WIB

Pemkot Yogyakarta menyebut ketersediaan pangan dan gas LPG bersubsidi tiga kilogram mencukupi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan. (ilustrasi) Foto: Republika/Putra M. Akbar Pemkot Yogyakarta menyebut ketersediaan pangan dan gas LPG bersubsidi tiga kilogram mencukupi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyebut ketersediaan pangan dan gas LPG bersubsidi tiga kilogram mencukupi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan maupun Lebaran Idul Fitri 2024.

Pemantauan pangan dan stok LPG pun dilakukan ke toko ritel hingga ke tingkat agen LPG bersubsidi untuk memastikan ketersediaan mencukupi. Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan, dari pemantauan yang dilakukan menjelang Ramadhan ini, ketersediaan pangan maupun gas LPG bersubsidi masih ada.

Baca Juga

"Melakukan checking dan ketersediaan harga gas LPG yang menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Hasil pantauan dari stoknya mencukupi dan ada,” kata Singgih saat memantau stok LPG di Agen Gas LPG PT Soekatirah, Warungboto, Kota Yogyakarta, Jumat (8/3/2024).

Singgih menuturkan saat Ramadhan dan Idul Fitri bahkan permintaan gas LPG bersubsidi justru menurun karena aktivitas memasak di siang hari tidak tinggi. Selain itu, penurunan permintaan ini juga dikarenakan berkurangnya mahasiswa di Kota Yogyakarta lantaran mudik.

Meski begitu, Singgih menekankan bahwa apabila terjadi permintaan tinggi, agen langsung berkomunikasi dengan dinas perdagangan (disdag)dan kolaborasi bersama Pertamina untuk memenuhi meningkatnya permintaan. Dengan begitu, permintaan tersebut bisa terpenuhi dalam sehari.

Terkait dengan harga gas LPG bersubsidi, Singgih menuturkan masih stabil. Dikatakan tidak ada kenaikan harga menjelang Ramadhan 2024 ini.

“Harga juga stabil, gas melon tiga kilogram kilogram untuk masyarakat dan UMKM harga di agen sekitar Rp 14 ribu. Sehingga kalau sampai di masyarakat harga Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu wajar karena harus ada keuntungan,” ucap Singgih.

Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Yogyakarta mencatat ada sekitar 960 pangkalan, dan 14 agen gas LPG di Kota Yogyakarta. Untuk kuota gas LPG tiga kilogram di Kota Yogyakarta dalam setahun kurang lebih 22.300 metric ton, atau setara dengan pengisian ulang 7,4 juta tabung tiga kilogram.

Terkait dengan ketersediaan pangan, juga mencukupi kebutuhan masyarakat untuk Ramadhan maupun idul Fitri berdasarkan pemantauan yang dilakukan di PT Indomarco Prismatama, Kotagede, Kota Yogyakarta.

Pemantauan pangan yang dilakukan yakni berupa beras, minyak goreng dan kebutuhan untuk Idul Fitri seperti sirup dan biskuit. Singgih menegaskan pemantauan di tingkat gudang toko ritel dalam rangka memastikan ketersediaan pangan mencukupi selama Ramadan dan Idul Fitri, terutama beras.

Dari pemantauan, bahkan tersedia beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual dengan harga sesuai yang ditetapkan pemerintah. Bahkan, beras SPHP juga diminati oleh masyarakat sehingga langsung habis dalam satu hari dropping.

“Stoknya mencukupi, baik itu dari sisi bahan kebutuhan selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri seperti gula, sirup, biskuit dan sebagainya stoknya sangat cukup," jelasnya.

Dengan meningkatnya permintaan beras SPHP, pihaknya bersama Bulog akan mendistribusikan lebih banyak. Tidak hanya di toko ritel, dan pasar tradisional, namun juga dengan pola-pola seperti pasar murah, operasi pasar yang akan terus dilakukan agar masyarakat mendapatkan beras dengan harga terjangkau.

“Komoditas lainnya yang selalu dibutuhkan seperti telur, daging ayam juga akan dilakukan pemantauan. Kita juga kerja sama antar daerah dengan Blitar yang menjadi produsen telur, akan kita jajaki,” kata Singgih.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sukidi mengatakan bahwa kebutuhan beras di Kota Yogyakarta rata-rata 1.164 ton per minggu. Sedangkan, untuk pasokan beras mencapai 1.543 ton per minggu.

"Oleh sebab itu, ketersediaan beras di Kota Yogyakarta selama Ramadhan dan Idul Fitri aman atau mencukupi," kata Sukidi.

Manajer Agen Gas LPG PT Soekatirah, Mami Sudiatmi mengatakan, dalam sebulan pihaknya bisa menerima suplai gas LPG bersubsidi tiga kilogram sekitar 42.000 tabung. Sedangkan, untuk distribusi ke sejumlah pangkalan dalam sehari berkisar 1.680-2.000 tabung gas LPG tiga kilogram.

Berdasarkan evaluasi dari tahun-tahun sebelumnya, Sudiatmi menyebut bahwa ada penurunan distribusi gas LPG bersubsidi setelah minggu kedua Ramadhan. Hal ini dikarenakan banyaknya mahasiswa yang pulang keluar kota, sehingga kebutuhan masyarakat semakin sedikit.

“Suplainya kita mencukupi, kita selalu dari Pertamina itu mendapatkan jatah yang pasti. Jadi sampai akhir bulan kita siap untuk mencukupi semua,” ujar Sudiatmi.

Sementara itu, License Manager PT Indomarco Prismatama Depo Kotagede, Wahyu Hidayat juga menyebut bahwa ketersediaan beras dan kebutuhan pangan lainnya seperti minyak goreng, sirup, dan biskuit mencukupi. Ditargetkan stok untuk Ramadhan segera didistribusikan ke toko-toko.

Dikatakan Wahyu bahwa pihaknya melayani sekitar 500 toko ritel di DIY dan sebagian Jawa Tengah. “Soal stok beras untuk SPHP tergantung dari distribusi beras dari pusat. Selama ini ketika ada kedatangan beras, dua hari maksimal (di depo) langsung terdistribusi ke toko," kata Wahyu.