Siswa SD dan SMP Beragama Islam di Mataram Pakai Busana Muslim Selama Ramadhan

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti

Jumat 08 Mar 2024 16:16 WIB

Siswa di Kota Mataram, NTB, membaca Alquran (ilustrasi). Siswa SD-SMP beragama Islam di Mataram menggunakan busana Muslim selama Ramadhan. Foto: Republika/ Raisan Al Farisi Siswa di Kota Mataram, NTB, membaca Alquran (ilustrasi). Siswa SD-SMP beragama Islam di Mataram menggunakan busana Muslim selama Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Siswa SD dan SMP yang beragama Islam di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), akan menggunakan busana Muslim atau Muslimah selama Ramadhan 1445 Hijriah. Hal ini sesuai kebijakan Dinas Pendidikan Kota Mataram.

"Sementara siswa non-Muslim dapat menyesuaikan menurut kondisi masing-masing sekolah. Begitu juga dengan para guru," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf di Mataram, Jumat (8/3/2024).

Baca Juga

Penggunaan pakaian Muslim atau Muslimah, baik bagi siswa maupun guru, di lingkungan sekolah selama Ramadhan, katanya, untuk meningkatkan semangat bulan suci Ramadhan serta menambah kekhusyukan dalam melaksanakan ibadah puasa. Dengan demikian, sekolah-sekolah negeri yang siswi tidak menggunakan hijab selama Ramadhan disarankan menggunakan hijab, begitu juga untuk siswa laki-laki agar tetap menggunakan peci.

"Kami sudah mengirim surat edaran ke semua sekolah baik SD maupun SMP se-Kota Mataram, tentang kegiatan mengisi bulan Ramadhan 1445 H dan asesmen sekolah 2024," katanya.

Dia mengatakan dalam surat edaran nomor 400.3.1/892/Disdik/II/2024 itu disebutkan juga jam belajar diterapkan 60 persen jam belajar di sekolah selama bulan Ramadhan diisi dengan kegiatan keagamaan dan pembinaan mental spiritual. "Selama Ramadhan, sekolah kita minta memperbanyak kegiatan keagamaan dan mengurangi jam belajar akademik dengan perbandingan 60:40 persen," katanya.

Kebijakan tersebut bukan berarti Disdik mengabaikan pembelajaran akademik, hanya saja ada pengurangan durasi pembelajaran setiap mata pelajaran akademik. Pengurangan itu dialihkan untuk melaksanakan berbagai kegiatan ibadah peningkatan iman taqwa selama bulan Ramadhan.

Misalnya, dengan melaksanakan pesantren kilat, latihan ceramah agama kepada siswa yang memiliki potensi, bakti sosial ke panti asuhan, latihan baca dan pendalaman Alquran yang dikemas dalam sekolah mengaji, menghafal doa sehari-hari dan kegiatan iman taqwa lainnya. "Itu hanya sebagian kecil contoh kegiatan selama puasa di sekolah, karena masih banyak lagi yang bisa dilaksanakan oleh sekolah," katanya.