REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Umat muslim di seluruh dunia melaksanakan ibadah puasa karena memiliki manfaat untuk memohon ampun kepada Allah SWT bahkan mengobati penyakit hati. Puasa memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat muslim yang menjalankannya.
“Ibadah puasa bukan hanya sebagai wahana yang dapat mengobati berbagai penyakit kronis hati kita, seperti riya, takabur, rakus, dengki, dan pengikis penyakit cinta dunia yang berlebihan (hubbud dunya), tapi juga mampu membawa pencerahan spiritual bagaimana kita bersikap secara tepat ketika mendapat kenikmatan dan ujian, atau ketika tengah menunaikan ketaatan,” dikutip dari buku karya Dr. Zaprulkhan yang berjudul Mukjizat Puasa, Kamis (7/3/2024).
Dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan bukan hanya mengajarkan umat muslim untuk menyadari keagungan bulan Ramadhan, melainkan juga dapat membawa mereka menyadari arti dari rasa persaudaraan dan menumbuhkan kesadaran ketuhanan dalam relung hati.
Selain itu, puasa bukan hanya untuk dijadikan sebagai penghilang hawa nafsu, tetapi sebagai wadah untuk mendidik keikhlasan dalam hati jiwa manusia yang menjalankannya secara baik dan fokus menunaikan amalan – amalan yang shalih.
Ketika berpuasa manfaat yang akan didapat ialah mampu menumbuhkan keshailhan sosial dengan mengembalikan kemurnian fitrah umat muslim sekaligus menjadi momen pengingat akan kematian dan juga sebagai benteng bagi orang – orang yang beriman dari berbagai tipu daya setan yang mengundang hawa nafsu bagi manusia.
Seperti yang dijelaskan pada Hadits Riwayat Ahmad yaitu,
قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
Artinya: "Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang atau terjauhkan (dari kebaikan)."