Jenis dan Waktu Olahraga Terbaik yang Bisa Dilakukan Saat Puasa Ramadhan

Red: Ani Nursalikah

Kamis 07 Mar 2024 18:05 WIB

Warga berlatih olah raga. Foto: Antara/Aditya Pradana Putra Warga berlatih olah raga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktisi Kesehatan Masyarakat Ngabila Salama membagikan tips aman dan sehat berolahraga pada saat menjalani puasa di bulan Ramadhan. Ngabila mengatakan seseorang yang menjalani puasa disarankan tetap beraktivitas fisik atau berolahraga ringan agar tubuh tetap bugar.

"Olahraga sebaiknya tidak yang terlalu berkeringat. Yang penting kita berkeringat tipis-tipis aja, jangan sampai baju olahraga kita penuh keringat sampai basah begitu," kata Ngabila dalam webinar "Tips Puasa ala CERDIK" oleh Kementerian Kesehatan, yang dipantau di Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Baca Juga

Ia menjelaskan, seseorang yang menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan selama satu bulan penuh akan mengalami perubahan metabolisme dalam tubuhnya lantaran waktu makan, minum, hingga istirahat yang berubah.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat menjaga aktivitas fisik secara terkontrol sehingga ibadah puasa tidak terganggu. Menurut dia, seseorang dapat berolahraga berdurasi sekitar 20 hingga 30 menit dengan intensitas rendah dan disarankan dilakukan di dalam ruangan.

Adapun waktu terbaik untuk beraktivitas fisik secara ringan dimulai sejak sebelum matahari terbit hingga menjelang tengah hari untuk menghindari dehidrasi. "Olahraga ringan saja untuk menghindari dehidrasi karena keluar keringat terlalu berlebihan. Yang penting kita dapat efek hormon endorfin itu, efek menyenangkan dari berolahraga," ujarnya.

Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu menyampaikan seseorang yang akan mulai berolahraga, disarankan pada waktu setelah berbuka puasa. Hal tersebut dikarenakan energi telah terisi kembali (recharge) oleh makanan dan minuman saat berbuka puasa sehingga relatif aman untuk melakukan olahraga dengan tingkat sedang.

Beberapa jenis olahraga yang disarankan dilakukan pada saat berpuasa adalah berjalan cepat atau sepeda statis dalam ruangan dengan level sedang.

Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari Jakarta itu juga mengimbau agar masyarakat tidak memaksakan diri untuk berolahraga berat, khususnya bagi seseorang yang tetap bekerja pada saat menjalani puasa.

"Aktivitas fisik juga tidak selalu berolahraga, yang penting itu bergerak. Bisa seperti peregangan (stretching) di sela-sela pekerjaan atau berjalan kaki sekitar 6.000-8000 langkah," katanya.