REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ramadhan merupakan bulan istimewa bagi umat Islam. Banyak ulama menganjurkan agar memperbanyak ibadah karena segala pahala dilipatgandakan. Salah satunya adalah memperbanyak membaca Alquran. Tapi haruskah umat Islam mengkhatamkan Alquran sepanjang bulan ramadhan?
Ada kebiasaan positif di masyarakat ketika memasuki bulan ramadhan. Di masjid-masjid atau mushola masyarakat melakukan tadarus Alquran hingga malam. Adapula yang melakukanya secara individu di rumah.
Ahli tafsir Alquran, Prof Quraish Shihab dalam bukunya "Menjawab ?...1001 Soal Keislaman Yang Patut Anda Ketahui" menjelaskan membaca Alquran sejatinya tidak terikat dengan waktu. Ia dapat dibaca atau dikhatamkan pada bulan apapun. Karena tidak ada kewajiban mengkhatamkan Alquran pada bulan ramadhan.
Dan menurut Prof Quraish, membaca Alquran disesuaikan dengan kemampuannya. Namun, katanya, memang terdapat anjuran agar setiap muslim membaca Alquran. "Bacalah Alquran karena dia akan tampil di hari kemudian menjadi pembela bagi pembacanya" (HR Muslim melalui Abi Umamah).
Dan juga ada hadis, "Seseorang yang tidak ada sesuatu dalam dirinya dari ayat Alquran adalah bagaikan rumah yang rongsok." (HR at-Tirmidzi melalui Ibnu Abbas).
Prof Quraish menjelaskan mengapa umat Islam tak harus memaksakan menghatamkan Alquran pada bulan Ramadhan. Karena Allah telah menggarisbawahi perintahnya pada Surah al-Muzammil ayat 20,
مَا تَيَسَّرَ مِنْهُۙ
mā tayassara minh(u) (Apa yang mudah bagi kamu dari Alquran).
"Tentu saja akan sangat baik bila seseorang dapat menyelesaikan bacaannya dari awal hingga akhir, karena itulah sunnah Nabi Muhammad SAW,".
Dan menurut riwayat, kata Prof Quraish, malaikat Jibril turun setiap tahun untuk mendengarkan bacaan Nabi pada bulan Ramadhan dan pada tahun terakhir kehidupan Nabi. Kendati demikian Prof Quraish menegaskan tidak usah memaksakan mengkhatamkan Alquran selama ramadhan jika memang tidak mempunyai kemampuan.
Sebab jika dipaksakan dikhawatirkan bacaannya keliru dan tidak khusyu' serta tidak bisa memahami ayat dari Alquran. Prof Quraish lebih cenderung menganjurkan membaca Alquran sambil berusaha memahami pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.
Para sahabat Nabi menyatakan "Kami tidak membaca satu bagian ayat ke bagian lain, sampai kami memahami artinya dan mengamalkan pesannya." Prof Quraish mengatakan yang buruk adalah tidak membaca Alquran sama sekali di bulan ramadhan.
Kendati demikian pendapat Prof Quraish ini tidak boleh menjadi alasan menurunkan semangat mengkhatamkan Alquran pada bulan ramadhan. Sebab mengkhatamkan Alquran adalah tradisi Nabi Muhammad setiap bulan ramadhan. Rahmat Fajar