Potensi Perbedaan Awal Ramadhan, Menag Minta Umat Jaga Ukhuwah dan Toleransi

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil

Rabu 06 Mar 2024 21:40 WIB

Puasa Ramadhan (ilustrasi). Menjalankan puasa tidak hanya soal mempersiapkan mental dan spiritual, tetapi juga menjaga kesehatan tubuh Foto: www.freepik.com Puasa Ramadhan (ilustrasi). Menjalankan puasa tidak hanya soal mempersiapkan mental dan spiritual, tetapi juga menjaga kesehatan tubuh

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau yang biasa dipanggil Gus Yaqut mengimbau umat Islam untuk tetap menjaga ukhuwah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan awal Ramadhan 1445 Hijriah/2024 Masehi. 

Kementerian Agama sendiri baru akan menggelar sidang isbat awal Ramadhan 1445 H pada 10 Maret 2024. Sidang ini akan memutuskan apakah puasa Ramadhan tahun ini akan dimulai pada 11 atau 12 Maret. 

Baca Juga

Sementara, Majelis Tarjih Pengurus Pusat Muhammadiyah sudah menetapkan awal Ramadhan bertepatan 11 Maret 2024. Ada juga sebagian jemaah tarekat yang akan mulai puasa pada 10 Maret 2024.

"Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah," ujat Gus Yaqut dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (6/3/2024).

Hal ini juga telah disampaikan dalam surat edaran penyelenggaraan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah. Edaran yang ditandatangani Gus Yaqut pada 26 Februari 2024 ini ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, dan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan. 

Edaran ini juga disampaikan kepada pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam, pengurus Badan Kesejahteraan Masjid, pengurus Majelis Dai Kebangsaan, pengurus dan pengelola masjid/musala, panitia Hari Besar Islam tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta masyarakat muslim di Indonesia.

"Umat Islam agar melaksanakan ibadah Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi," ucap Gus Yaqut