REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang Ramadhan, perusahaan pelopor penerapan teknologi AI dalam pendidikan Bahasa Indonesia, Vokal.ai meluncurkan inovasi terbaru berupa aplikasi belajar mengaji dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), yakni Ngaji.ai.
Teknologi AI yang dikembangkan Vokal.ai membuat aplikasi ini mampu mendeteksi akurasi pelafalan huruf Hijaiyah melalui teknologi Automatic Speech Recognition agar proses belajar mengaji dapat dilakukan mandiri. Mulai dikembangkan sejak 2020 dan dirilis pada November 2022, Ngaji.ai dikembangkan bersama ahli di bidang data collection, materi pembelajaran mengaji, IT, dan machine learning asal Indonesia dan Belanda.
Co-founder Ngaji.ai Prof Sutarto Hadi mengatakan aplikasi ini bisa digunakan oleh dari anak-anak hingga orang dewasa yang ingin belajar Alquran. Di dalam aplikasi ini ada fitur belajar yang terdiri dari tiga level, yakni level dasar, menengah, dan mahir.
Dalam proses belajarnya, terdapat 15 materi. Materi paling dasar adalah mengenal huruf-huruf hijaiyah dan bagaimana bunyi huruf tersebut. Kemudian akan naik tingkatan menjadi belajar huruf bersambung.
“Di situ ada 15 pembelajaran, mulai dasar mengenal huruf hijaiyah , merangkai huruf, karena huruf arabkan ketika disambung maka bentuknya akan berbeda ya. Sedangkan huruf latin kan tidak. Nah di dalam aplikasi ada (pembelajarannya), mengenal huruf dan tulisannya juga dan bagaimana bacanya dalam bentuk kalimat-kalimat yang panjang, sampai tadarus,” kata Prof Sutarto.
Menurut Prof Sutarto, saat ini sudah ada 15 ribu pengguna aktif aplikasi Ngaji.ai dari sekitar 20 ribu akun yang terdaftar. Prof Sutarto berharap, di tahun ini, aplikasi Ngaji.ai dapat menyasar hingga satu juta pengguna.
Selain fitur belajar mengaji dan fitur tadarus yang juga sudah dilengkapi dengan Arab latin beserta terjemahnya, untuk menyambut Ramadhan nanti, Ngaji.ai juga sudah dilengkapi dengan arah kiblat, waktu sholat, jadwal buka puasa dan jadwal imsak. Selain itu akan ada rekomendasi ayat-ayat pilihan setiap harinya.
Kedepannya, aplikasi ini pun akan dilengkapi dengan fitur Manasik Haji sebagaimana permintaan resmi dari Kementerian Agama, kemudian fitur hadits, dan juga cerita-cerita Nabi. Akan tetap kapan tepatnya fitur-fitur tersebut akan mulai diluncurkan, Prof Sutarto belum memberikan kepastian. Namun dia berharap khusus untuk fitur manasik haji sudah siap sebelum musim haji tahun ini.
“Saya berharap sebelum musim haji ini sudah ada ya. Jadi orang bisa memanfaatkannya segara secara luas,” ujar Sutarto.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyambut baik kehadiran aplikasi Ngaji.ai. Sandi berharap, aplikasi ini bisa membantu masyarakat Indonesia yang ingin belajar mengaji ataupun yang ingin memperlancar bacaannya.
“Ngaji.ai telah mengonfirmasi sikap Kemenparekraf kehadiran AI tidak akan merugikan sektor kreatif tapi justru pengaplikasian yang tepat bisa memberikan dampak positif. Kecerdasan buatan yang didukung oleh kecerdasan manusia yang baik bisa menghasilkan produk yang mendukung pembelajaran,” ujar Sandiaga dalam sambutannya, Selasa (5/3/2024).
Menurut Sandi, di dalam aplikasi Ngaji.ai terdapat fitur-fitur yang bisa mendukung ibadah kita di bulan Ramadhan. Salah satunya kata Sandi, terdapat fitur tadarus yang merupakan fitur terbaru yang dilaunching oleh Ngaji.ai untuk program Ramadhan 2024 ini.
“Banyak sekali fitur-fitur di Ngaji.ai yang membuat belajar mengaji dan ibadah di bulan Ramadhan nanti jadi lebih menyenangkan. Aplikasi ini juga bisa digunakan segala usia yang ingin belajar ngaji dan melancarkan mengaji. Semoga Ngaji.ai dapat mendukung pembelajaran mengaji di seluruh Indonesia,” ujar Sandi.