Bulan Ramadhan adalah Bulan Hadiah Bagi Umat Nabi Muhammad SAW

Rep: Mgrol150/ Red: Muhammad Hafil

Senin 04 Mar 2024 18:13 WIB

Ramadhan (Ilustrasi) Foto: Dok Republika Ramadhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat dahsyat berkahnya. Pada bulan Ramadhan adalah bulan bagi setiap umat Muslim yang melakukan kebaikan sedikit pun bisa mendapatkan pahala yang sangat berlimpah dari Allah SWT. Bulan Ramadhan juga dijadikan sebagai hadiah bagi umat Nabi Muhammad SAW. Kenapa demikian?

“Bisa saja kita maknai bulan Ramadhan bulan untuk kita, karena di bulan itu Allah memberikan sesuatu yang besar umatnya dengan amal yang sedikit, sehingga kita hendaknya di bulan Ramadhan itu memperbanyak amal agar Ramadhan itu adalah benar berarti untuk kita,” kata Buya Yahya, dikutip dari akun Youtube, Al-Bahjah TV, Senin (04/03/2024).

Baca Juga

Buya Yahya menjelaskan, bahwa bulan Ramadhan bisa menjadi spesial, karena kita sebagai umat Muslim dapat menyiapkan diri kita untuk melakukan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan merupakan bulan spesial, di saat harinya sama seperti hari lainnya, tetapi Allah SWT mengkhususkan bagi umat Muslim yang berbuat baik, maka Allah SWT akan memberikan pahala yang berlipat ganda. Seperti yang dijelaskan pada hadits riwayat Bukhari, Nabi Muhammad SAW berkata:

"Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan, barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu, nilainya sama dengan 70 kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya.”

Termasuk malam lailatul qadr juga merupakan hadiah pemberian dari Allah SWT yang Maha Agung dan Maha Mulia. Allah SWT memberikan hadiah tersebut agar umat muslim paham dan sadar bahwa jika sudah mendapatkan hadiah yang begitu besar dari Allah SWT, maka harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk menjalankan amalan-amalan yang saleh agar merasa bahwa bulan itu merupakan milik kita.

“Apa pun bentuknya bulan Ramadhan dengan keutaman yang banyak, kalau kita tidak menghidupkan malam-malamnya, menjaga siangnya dengan berpuasa dan seterusnya, maka kita tidak akan mendapatkan kebaikan apa pun. Jadi, jadikan Ramadhan benar-benar bulan ibadah menjauhi kemaksiatan,” kata Buya Yahya.