Tujuh Kemuliaan Bulan Ramadhan  

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil

Ahad 25 Feb 2024 16:22 WIB

Ramadhan (Ilustrasi) Foto: Dok Republika Ramadhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Bulan Ramadhan adalah bulan di mana segala amal ibadah kita dilipat gandakan pahalanya. Bulan ini pintu neraka pun akan ditutup dengan serapat-rapatnya, dengan kata lain, rahmat dan ampunan Allah terbuka lebar di bulan yang amat mulia ini.

Jangan sampai dibulan yang penuh keberkahan dan rahmat Allah swt, kita hanya mendapatkan lapar dan haus semata. Jangan sampai Ramadhan ini menjadi sia-sia karena kita tidak memuliakannya.

Baca Juga

Saking mulianya bulan Ramadhan dibandingkan bulan-bulan lainnya, disebutkan Rasulullah saw dalam haditsnya, bahwa seandainya umatku mengetahui keutamaan-keutamaan di bulan ini, niscaya mereka akan mengharapkan seluruh bulan adalah Ramadhan.

وَقَدْ دَنَا شَهْرُ رَمَضَانَ لَوْ يَعْلَمُ الْعِبَادُ مَا فِيْ رَمَضَانَ لَتَمَنَّتْ اُمَّتِي اَنْ يَكُوْنَ سَنَةً

 “Ramadhan telah tiba, seandainya para hamba Allah mengetahui terhadap apa-apa yang ada dalam Ramadhan, maka umatku pasti berharap agar bulan ini tetap ada selama setahun penuh.”

Ketahuilah, bahwa puasa kita di bulan Ramadhan ini kelak akan menjadi saksi pada hari kiamat. Jika kita tidak memuliakan bulan Ramadhan, maka para malaikat akan melaknat dan Allah akan memalingkan wajah-Nya. Sungguh, tidak ada satu pun di antara umat Muslim yang menginginkan itu terjadi, kita pasti mengharapkan ampunan dan ridho Allah swt.

Dikutip dari buku “Biar Puasa Nggak Sia-Sia” karya ustadz Wijayanto dan Kinoysan, berikut ini tujuh perkara yang menyebabkan bulan Ramadhan sangat istimewah bagi umat Islam. 

Pertama, puasa Ramadhan itu rukun keempat dalam Islam. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt. dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 183,  "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Rasulullah saw. bersabda, "Islam didirikan di atas lima sendi, yaitu syahadat, tiada sesembahan yang hak selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan pergi haji ke Baitul Haram." (Hadis Muttafaq 'Alaih)

Dari firman Allah dan hadits Nabi saw sangat jelas bahwa puasa adalah salah satu sarana penting untuk mencapai takwa. Puasa jadi salah satu sebab untuk mendapatkan ampunan Allah, melipatgandaan kebaikan, dan pengangkatan derajat seorang hamba.

Bahkan, Allah swt. telah menjadikan puasa khusus untuk-Nya seperti yang difirmankan-Nya dalam hadis Nabi Muhammad saw., "Puasa itu untuk-Ku dan Aku langsung membalasnya. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum daripada aroma kesturi." (Hadis Muttafaq 'Alaih) 

Dalam hadis yang lain, Nabi Muhammad saw. bersabda, "Barang siapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (Hadis Muttafaq 'Alaih)

Kedua, pada Bulan Ramadhan inilah Alqur’an yang mulia diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia.  Membaca Alquran di bulan Ramadhan, pahalanya berlipat-lipat.

Ketiga, pada Bulan Ramadhan disunahkan sholat tarawih, yakni sholat malam pada Bulan Ramadhan untuk mengikuti jejak Nabi Muhammad saw, para sahabat, dan Khulafaur Rasyidin.

Sabda Nabi Muhammad saw., "Barang siapa mendirikan sholat malam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah) niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (Hadis Muttafaq 'Alaih)

Keempat, pada Bulan Ramadhan terdapat Lailatul Qadar (Malam Mulia), yaitu malam yang lebih baik daripada seribu bulan atau sama dengan 83 tahun 4 bulan. Malam ini pintu-pintu langit dibuka, doa dikabulkan, dan segala takdir yang terjadi pada tahun itu ditentukan. Nabi Muhammad saw. bersabda, "Barang siapa mendirikan sholat pada Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (Hadis Muttafaq 'Alaih)

Kelima, pada Bulan Ramadhan terjadi peristiwa besar yaitu Perang Badar, yang pada keesokan harinya Allah swt. membedakan antara yang haq dan yang batil. Umat Islam dan kaum muslimin membawa kemenangan. Sedangkan, kaum musyrikin dan syirik mengalami kehancuran.

Keenam, pada Bulan Ramadhan yang mulia juga terjadi pembebasan Kota Mekkah Al-Mukarramah dan Allah swt. memenangkan rasul-Nya atas musuh-musuhnya. Kemudian, masuklah orang-orang ke dalam agama Allah dengan beramai-ramai.

Pada Bulan Ramadhan pula Rasulullah saw. berhasil ngehancurin syrik dan paganisme (menyembah berhala) yang terdapat di Kota Makkah. Hingga, Makkah pun menjadi negeri Islam dan tanah yang diberkahi.

Ketujuh, pada Bulan Ramadhan pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan para setan diikat. Itu sebabnya semangat beribadah dan takwa begitu kuat melingkupi kita. Setan dibelenggu dan tidak bisa mengganggu atau menggoda manusia selama Bulan Ramadhan. Jadi, jika pada bulan Ramadhan kita tidak bisa menahan diri dari berbuat maksiat, bukan lagi karena setan yang mengganggu tapi karena nilai pengendalian diri kita yang masih rendah.

 

Terpopuler