Jubir PSI: Saya Belum Kirim Nomor Rekening untuk Refund, Mau Ketemu Dulu

Rep: Fergi Nadira/ Red: Bilal Ramadhan

Selasa 25 Apr 2023 12:21 WIB

Rumah Makan Hadea di rest area KM 86A Tol Cipali, Jawa Barat. Jubir PSI sebut belum kirim nomor rekening untuk refund karena ingin temui RM Hadea. Foto: Istimewa Rumah Makan Hadea di rest area KM 86A Tol Cipali, Jawa Barat. Jubir PSI sebut belum kirim nomor rekening untuk refund karena ingin temui RM Hadea.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sigit Widodo kembali buka suara soal cicitannya yang viral terkait mark up harga di rumah makan (RM) Hadea, KM 86A Tol Cipali, Jawa Barat. Warganet berbalik kesal dengan penjelasan Sigit yang dinilai tidak jujur di awal.

Menurut Sigit, pemilik RM Hadea sendiri telah menyampaikan ada kesalahan karena harga yang seharusnya Rp 116 ribu dinaikkan oleh karyawannya menjadi Rp 155 ribu. Pihak RM Hadae kemudian telah meminta maaf dan bersedia memberikan refund.

Baca Juga

"Saya sangat mengapresiasi dan menghormati sikap beliau. Sampai sekarang saya belum memberikan nomor rekening untuk refund karena saya ingin bertemu dahulu dengan beliau untuk silaturahmi," kata Sigit pada klasifikasi panjangnya di akun centang biru Twitter @sigitwid, seperti dikutip Republika di Jakarta pada Selasa (25/4/2023).

Sigit mengapresiasi pengelola jalan tol yang mengambil tindakan cepat dan tegas. Namun, menurut dia, seharusnya sanksi hanya berupa teguran dan peringatan tertulis saja bukan berupa penutupan sementara karena pemilik juga sudah mengakui kesalahannya.

Perihal protesnya, Sigit mengaku, merupakan pejabat partai yang jauh dari kekayaan dan kenyamanan. "Kami di PSI tengah berjuang dan hidup sederhana. Kami harus hidup sederhana karena waktu kami terbagi dua, untuk mencari nafkah dan sibuk berorganisasi. Saya sendiri ditambah dengan kesibukan untuk menyelesaikan disertasi S3," kata Sigit.

Dia mengatakan, nilai mark up Rp 39 ribu mungkin kecil untuk beberapa orang, tetapi bernilai untuk orang yang punya uang pas-pasan saat mudik.

"Untung saja saya bisa membayar saat itu. Bisa saja saya sedang dalam kondisi tidak membawa uang yang cukup, dan ini bisa terjadi pada pemudik-pemudik lain. Itu yang melatarbelakangi cuitan pertama saya," katanya.

Sigit menjelaskan bahwa apa yang dilakukan oleh karyawan RM Hadea tetap tidak bisa dibenarkan, apalagi karyawan tersebut tidak memberikan tanda bayar atau bon.

Menurut Sigit, perilaku karyawan tersebut bisa menghancurkan kepercayaan pada UMKM, sebab harus ada standar operasional, seperti daftar harga dan bon pembelian, dan pembeli diperbolehkan membayar sebelum makan.

"Saya berharap kontroversi ini bisa memberikan pelajaran bagi kita semua. UMKM lokal harus dikembangkan dan diberi kesempatan untuk berjualan di semua rest area jalan tol dengan insentif-insentif khusus agar dapat bersaing dengan brand-brand besar, namun dengan pengawasan dan manajemen yang lebih baik," kata Sigit.

"Untuk yang tidak berkenan dengan cuitan saya, perkenankan saya menyampaikan permohonan maaf, demikian juga pada semua netizen Indonesia yang mungkin dibuat lelah dengan kontroversi cuitan saya," kata dia.

Sementara itu, Ketua Umum PSI Giring Ganesha menanggapi insiden Sigit di rest area. Dia pun meminta maaf atas viralnya berita ini.

"Saya selaku ketum PSI mohon maaf atas kegaduhan dan kesalahpahaman antara bro sigit dan penjual @devinur098. Walaupun masalah ini adalah masalah pribadi namun karena dalam pemberitaan membawa nama Partai maka kami akan bertanggung jawab untuk menyelesaikan secara kekeluargaan," kata giring Ganesha di akun Twitter @Giring_Ganesha.

Dia mengatakan, PSI akan mengirimkan utusan ke pihak pengelola rest area dan pemilik warung guna mengakhiri permasalahan secara kekeluargaan, tanpa perlu ada hukuman apa pun kepada pemilik warung. Bagi PSI pemberdayaan dan penguatan UMKM dan UKM adalah prioritas utama sebagai soko guru ekonomi kerakyatan.

Terpopuler