REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BOGOR -- Kepolisian Resor Bogor, Jawa Barat, memprediksi kepadatan kendaraan di jalur Puncak, Kabupaten Bogor, terjadi setelah Idul Fitri 1444 Hijriah/Lebaran 2023. "Prediksi kemacetan setelah Lebaran karena daerah kita daerah wisata. Di semua titik (wisata) kita lakukan pengamanan," kata Kasatlantas Polres Bogor, AKP Dicky Pranata di Pos Pengamanan Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jumat (21/4/2023).
Menurutnya, hingga kini peningkatan jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Kawasan Puncak relatif belum signifikan. Ia mencatat sejak 17 April 2023 hingga Jumat, ada sebanyak 152.771 kendaraan roda empat memasuki Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, melalui Gerbang Tol Ciawi
"Hari ini terpantau 12 ribu kendaraan (masuk kawasan Puncak), terjadi penurunan. Mungkin banyak masyarakat yang mudik atau persiapan untuk esok hari (Lebaran)," ujar Dicky.
Sementara, Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor, Iwan Setiawan di tempat yang sama mengingatkan para wisatawan yang akan ke Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk tak terfokus melintas di jalur utama, agar tidak terjadi kepadatan kendaraan. "Memanfaatkan jalur alternatif, saya sudah tugaskan Dinas PUPR untuk pemeliharaan jalan-jalan alternatif, sebagian sudah aman dilalui," ujarnya saat meninjau pengamanan di pos Simpang Gadog, Ciawi, Bogor, Jumat malam.
Tersedia dua jalur alternatif untuk menuju Kawasan Puncak, tanpa harus melintasi Simpang Gadog Ciawi. Pertama, yaitu melewati Gerbang Tol Sumarecon dan melintasi Gunung Geulis hingga Pasir Angin, Megamendung. Jalur alternatif kedua, yaitu melalui Tapos Ciawi kemudian menyusuri Jalan Citeko hingga Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua.
"Semoga (kendaraan) tidak stuck, peralatan yang canggih dari kepolisian juga sudah disiapkan," ujarnya.
Iwan menyebutkan, jika tetap terjadi kepadatan selama libur Lebaran di Jalur Puncak, pihak Kepolisian akan memberlakukan rekayasa lalu lintas berupa sistem ganjil genap kendaraan hingga sistem satu arah. "Daerah Bogor selatan ini pengamanannya lebih ekstra pada H+1 sampai H+10, karena tingkat okupansi atau kunjungan wisatawan membludak," ungkapnya.
Iwan menyebutkan hingga kini jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Puncak relatif belum banyak.