Jangan Kalap, Kolesterol Mengintai Pasca Lebaran

Rep: Dessy Susilawati/ Red: Muhammad Hafil

Jumat 21 Apr 2023 17:06 WIB

Resep opor ayam untuk menemani umat Muslim Indonesia saat Lebaran. Menu ini termasuk makanan yang wajib ada saat perayaan Idul Fitri. Foto: Republika/Wilda Fizriyani Resep opor ayam untuk menemani umat Muslim Indonesia saat Lebaran. Menu ini termasuk makanan yang wajib ada saat perayaan Idul Fitri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Hari Raya Idulfitri (lebaran) menjadi momen umat Islam untuk merayakan kemenangan setelah satu bulan lamanya menjalankan ibadah puasa. Tak jarang kudapan khas seperti opor, sambal goreng ati, rendang, gulai, serta kue kering lainnya tersedia selama beberapa hari.

"Namun, tahukah Anda dibalik rentetan makanan yang menggugah selera tersebut menyebabkan kadar lemak serta kolesterol tinggi jika dikonsumsi berlebihan," ujar Dokter Spesialis Gizi Klinik Eka Hospital Pekanbaru, dr. Erwin Christianto, MGizi, SpGK dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (21/4/2023).

Baca Juga

Lalu bagaimana menyiasati makanan berlemak di waktu berkumpul bersama keluarga saat lebaran? Bagaimana juga menjaga asupan sehat saat lebaran?

1. Makan makanan berserat

Saat lebaran sebaiknya konsumsi makanan yang kaya serat seperti sayuran dan buah-buahan, misalnya apel, atau buah yang mengandung banyak air, seperti semangka, melon, atau pepaya.

2. Batasi makanan tinggi karbohidrat, makanan berlemak dan bersantan

Makanan yang mengandung lemak dan santan dapat menaikkan kadar kolesterol dalam tubuh, bila dikonsumsi berlebihan. Walaupun sebagian orang merasa mengkonsumsi makanan dengan jumlah besar dan menu yang sembarangan tidak akan berpengaruh banyak terhadap kesehatan tubuhnya, namun tidak sedikit pula mereka yang memiliki riwayat kesehatan dengan kolesterol tinggi dapat berdampak kurang baik pada kesehatan.

Ada dua jenis yaitu kolesterol yakni kolesterol baik yang berguna bagi tubuh biasa disebut High Density Lipid (HDL) yang bisa di temui pada alpukat, ikan salmon, ikan kembung, ikan tuna, kacang-kacangan, serta kedelai. Sedangkan kolesterol jahat, disebut dengan istilah Low Density Lipid (LDL) bisa didapatkan dari minyak yang dipanaskan atau dididihkan seperti gorengan, makanan cepat saji, jeroan, dan lobster.

Angka kolesterol jahat (LDL) idealnya sekitar 100 mg/dL, jika kadar LDL cukup tinggi akan memicu pembentukan kerak atau plak pada pembuluh darah, dan bila tidak segera ditangani akan mempengaruhi fungsi jantung serta peredaran darah ke jantung yang mengakibatkan meningkatkan risiko serangan jantung, menyebabkan gagal ginjal, serta meningkatkan risiko stroke.

"Anda tentu boleh mengkonsumsi daging, namun sebaiknya batasi sekitar 400-700 gram per minggu dan pilih daging yang tidak terlalu banyak mengandung lemak (lean meat) atau bersihkan lemak yang ada di permukaan daging," sarannya.

Batasi juga konsumsi santan dengan menggunakan fibercreme yang tentunya lebih aman dan sehat untuk dikonsumsi sehari-hari.

Selain masakan dari olahan daging, saat lebaran tentunya akan banyak kue kering yang menggiurkan. Kelebihan konsumsi kue kering yang mengandung karbohidrat juga bisa meningkatkan kolesterol dan trigliserida.

3. Minum air putih yang cukup

Kekurangan cairan akan membuat kita dehidrasi. Sebaiknya minum air putih yang rutin yaitu sekitar 250 cc setiap jam. Dengan minum air putih juga akan mengurangi rasa lapar, dengan demikian kita juga tidak akan tergoda untuk mencicipi kue-kue kering yang biasa disajikan saat lebaran.

4. Jangan lupa berolahraga

Walaupun di hari raya, kita tidak boleh melupakan olahraga agar badan tetap bergerak. Olahraga bisa dilakukan dengan berjalan kaki misalnya saat bersilaturahmi mengunjungi rumah saudara atau kerabat yang tidak terlalu jauh dari rumah kita.