Sabtu 22 Apr 2023 08:15 WIB

Polisi Ringkus Pria Racuni Sapi Demi Dapat Harga Murah

Pelaku memberi minum air accu ke sapi

Petugas kepolisian meringkus seorang pria berinisial BH (52) yang diduga telah meracuni sejumlah sapi milik warga yang diikat di area perkebunan dan di pinggir jalan, di daerah Bolaangitang, Sulawesi Utara.
Foto: ANTARA/Irwansyah Putra
Petugas kepolisian meringkus seorang pria berinisial BH (52) yang diduga telah meracuni sejumlah sapi milik warga yang diikat di area perkebunan dan di pinggir jalan, di daerah Bolaangitang, Sulawesi Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Petugas kepolisian meringkus seorang pria berinisial BH (52) yang diduga telah meracuni sejumlah sapi milik warga yang diikat di area perkebunan dan di pinggir jalan, di daerah Bolaangitang, Sulawesi Utara.

"Terduga pelaku ditangkap pada Rabu di Desa Binuanga," kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Lis Kristian, di Manado, Kamis.

Dia mengatakan terakhir pelaku melancarkan aksinya pada Rabu (19/4). Aksi pelaku ketahuan setelah warga merasa curiga, setiap ada sapi yang mati pasti langsung dibeli oleh pelaku.

"Pelaku melancarkan aksinya dengan menggunakan kendaraan roda empat. Pelaku mencari sapi yang diikat di pinggir jalan, kemudian memberinya minum air accu atau air baterai," katanya.

Setelah memberikan minum sapi, pelaku meninggalkan lokasi. Beberapa saat kemudian kembali ke lokasi sambil berpura-pura memperbaiki kendaraan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP)

"Pelaku kembali ke TKP dengan tujuan menunggu pemilik sapi datang. Saat pemilik mengetahui sapinya sudah mati, pelaku kemudian menawarkan diri untuk membeli sapi tersebut dengan harga Rp2 juta," katanya.

Namun saat itu pemilik sapi merasa curiga dengan pelaku, sehingga ia langsung menghubungi keluarga dan pemerintah desa.

"Dari hasil interogasi warga, pelaku akhirnya mengaku jika selama ini ia yang meracuni sapi-sapi milik warga dan membeli sapi-sapi tersebut dengan harga murah," katanya.

Setelah menerima laporan warga, polisi langsung datang ke TKP dan mengamankan pelaku.

"Peristiwa tersebut terjadi sejak bulan Maret 2023, dan ada sekitar 13 ekor sapi di desa-desa di Kecamatan Bolaangitang yang menjadi korban racun dari pelaku," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement