REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ribuan jamaah Muhammadiyah berduyun-duyun menuju Pamedan, Puro Mangkunegaran untuk melangsungkan ibadah sholat idul Fitri usai berpuasa selama satu bulan, Jumat (21/4/2023).
Pantauan Republika.co.id, gema takbir sudah berkumandang sejak pukul 05.48 WIB. Disusul jamaah yang berdatangan. Ada yang datang bersama teman hingga sanak keluarganya. Sholat Idul Fitri pun digelar sekitar pukul 06.32 WIB.
Ketua ranting Muhammadiyah Keprabon Muhammad Rohmadin Mansyur mengatakan jamaah yang sholat Id di Puro Mangkunegaran hadir lebih banyak. Ia mengungkapkan secara jumlah dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.
"Mungkin tahun ini sekilas lebih banyak dari biasanya. Biasanya shafnya ga mentok dari utara ke selatan, (jumlahnya) sekitar 4.000 jamaah. Jadi bisa dikatakan jumlahnya hampir dua kali lipatnya," kata Rohmadin, Jumat (21/4/2023).
Rohmadin berpendapat kemungkinan lantaran adanya lonjakan karena banyaknya yang mudik ke Solo tahun ini. "Bisa jadi, jadi mereka bisa Sholat Id bareng di sini. Secara sekilas kelurahan Kampung Baru, Keprabon, Timuran, Kestalan, Setabelan, saya pikir karena memang ini ada di tengah-tengah kita lihat juga banyak yang dari luar kota," katanya.
Warga asli Solo, Desiana (39 tahun) mengatakan memutuskan melangsungkan Sholat Idul Fitri hari ini lantaran menurut penilaiannya satu Syawal jatuh pada hari ini. Ia mengaku mudik tahun ini dari Bandung.
"Karena kemarin kan ada gerhana jadi kata saudara harusnya bulan sudah nampak jadi saya meyakini satu Syawal hari ini," katanya, Jumat (21/4/2023).
Desi mengungkapkan tidak condong ke satu sisi baik Muhammadiyah maupun NU. Sebab, seperti diketahui kebanyakan yang melangsungkan ibadah hari ini adalah warga Muhammadiyah.
"Enggak sih, kita nggak ada aliran ke NU atau Muhammadiyah, ikut Islam aja. Di keluarga juga ada yang sholat besok. Kalau hari ini sudah ada yang ngucapin selamat Idul Fitri kalau besok ya ngucapin lagi," katanya.
"Dari kecil sudah biasa kita Lebaran hari, hari ini masih ada yang puasa," katanya.