REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 18.500 pemudik berangkat dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat pada Jumat (21/4/2023) atau H-1 lebaran Idul Fitri 1444/2023. Dengan angka ini puncak arus mudik libur lebaran Hari Raya Idul Fitri 1444/2023 di Stasiun Gambir terjadi sejak tanggal 18 sampai 21 April 2023 dengan keterisian tempat duduk mencapai 100 persen.
"Untuk Stasiun Gambir volume penumpang berangkat hari ini mencapai sekitar 18.500 dengan layanan 38 KA beroperasi," ujar Kahumas Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa dalam keterangannya, Jumat.
Selain itu sekitar 600 ribu tiket untuk keberangkatan masa angkutan libur lebaran Idul Fitri 1444/2023 dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen telah terjual pada hari ini, Jumat. Dari jumlah tersebut mayoritas pemesanan dilakukan untuk jadwal keberangkatan pada tanggal favorit yakni tanggal 14 sampai dengan 23 April 2023.
"Berdasarkan data tiket terjual pada tanggal-tanggal tersebut tingkat okupansi volume penumpang sudah mencapai 90 hingga 100 persen dengan volume penumpang berangkat tertinggi tercatat pada tanggal 18, 19, 20 dan 21 April 2023," jelas Eva.
Pada masa angkutan lebaran 2023 mulai 12 April hingga 3 Mei 2023 secara total PT KAI Daop 1 Jakarta menyiapkan hingga 1 Juta tiket Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) dengan 1.513 perjalanan KA untuk keberangkatan dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen. Adapun kota tujuan yang menjadi pilihan favorit diantaranya Yogyakarta, Surabaya, Purwokerto, Kutoarjo, Semarang, Tegal, Solo dan Bandung.
Selanjut Eva juga Eva mengingatkan agar pemudik calon pengguna jasa agar menyiapkan seluruh persyaratan yang harus dipenuhi. Di area Daop 1 Jakarta layanan vaksin tersedia setiap hari di Stasiun PasarSenen dan Gambir mulai pukul 08.00 sampai dengan 12.00 WIB. Dia juga mengimbau agar pengguna yang akan vaksin di stasiun tidak melakukan vaksin di hari yang sama dengan jadwal keberangkatan.
"Vaksin di Stasiun sebaiknya dilakukan satu hari sebelum jadwal keberangkatan," pesan Eva.
Lebih lanjut, Eva mengatakan, pada layanan vaksin di stasiun KAI Daop 1 Jakarta bekerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat. Sehingga setiap harinya jumlah vaksin dan jenis vaksin yang disiapkan menyesuaikan dengan ketersediaan atau stok vaksin yang ada.