Perbedaan Idul Fitri Bukan yang Pertama Kali, Umat Islam Diimbau tak Mempermasalahkannya

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti

Jumat 21 Apr 2023 07:23 WIB

Umat Islam sedang melaksanakan Sholat Idul Fitri (ilustrasi). Umat Islam diminta tidak mempermasalahkan perbedaan Idul Fitri. Foto: Republika/Thoudy Badai Umat Islam sedang melaksanakan Sholat Idul Fitri (ilustrasi). Umat Islam diminta tidak mempermasalahkan perbedaan Idul Fitri.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Haji Syekh Abdul Halim Hasan Al-Ishlahiyah Binjai, Junaidi meminta umat Islam khususnya di Sumatra Utara untuk tidak mempermasalahkan perbedaan pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Meski hari Lebaran berbeda, umat Islam diminta tetap menjaga tali silaturahim.

"Tetaplah menjaga tali silaturahim sesama umat Islam. Ini bukanlah yang pertama dan selama ini tetap berjalan dengan baik-baik saja," kata dia, Jumat (21/4/2023).

Baca Juga

Semua umat Islam diharapkan mengedepankan sikap toleransi atas perbedaan penentuan waktu 1 Syawal atau waktu pelaksanaan Idul Fitri 1444 Hijriyah Tahun 2023. Perbedaan tersebut harus dimaknai sisi positifnya untuk saling mempererat persaudaraan dan tetaplah merayakan Lebaran sebagai hari kemenangan bagi semua umat Islam.

"Sekali lagi perbedaan yang ada tidak perlu didebatkan dan dipertentangkan. Kita adalah umat yang menghargai perbedaan dan perbedaan itu adalah bagian dari kehidupan, Mari kita saling menghormati dan menghargai," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah atau Idul Fitri 2023 Masehi jatuh pada Sabtu (22/4/2023), setelah diputuskan dalam sidang isbat yang digelar di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (20/4/2023).

"Berdasarkan hisab posisi hilal di seluruh Indonesia sudah di atas ufuk dan tidak memenuhi kriteria MABIMS baru, serta ketiadaan melihat hilal. Sidang isbat menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023 Masehi," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers penetapan sidang Isbat di Jakarta, Kamis (20/4/2023).

Dengan demikian, penetapan 1 Syawal antara pemerintah dengan Muhammadiyah berbeda. Muhammadiyah telah menetapkan Idul Fitri pada Jumat (21/4/2023) yang didasarkan pada kriteria wujudul hilal. Sementara Pemerintah pada Sabtu (22/4/2023) berdasarkan kriteria MABIMS.