REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu amalan sunnah di malam takbiran Idul Fitri adalah mengumandangkan takbir. Pada Idul Fitri 1444 H, takbir pun akan kembali berkumandag di masjid maupun di langgar. Namun, ada dua jenis bacaan takbiran di kalangan umat Islam Indonesia, ada yang pendek dan panjang.

Dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, berikut bacaan takbiran versi pendek yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW:

اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ

atau

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا

Hal tersebut berdasarkan dalil:

عَنْ سَلْمَانَ قَالَ: كَبِّرُوْا، اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَ جَاءَ عَنْ عُمَرَ وَابْنِ مَسْعُوْدٍ: اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ

“Diriwayatkan dari Salman, ia berkata: bertakbirlah dengan Allaahu akbar, Allaahu akbar kabiiraa. Dan diriwayatkan dari Umar dan Ibnu Mas’ud: Allaahu akbar, Allaahu akbar, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil-hamd.” [HR. Abdul Razzaaq, dengan sanad shahih].

Selain itu, ada juga bacaan takbiran versi panjang yang sering dibaca warga NU pada malam dan hari raya Idul Fitri. Takbir itu biasanya dilafalkan sebanyak tiga kali. Setelah itu, kemudian ditambah dengan zikir sebagaimana zikir-takbir Rasulullah SAW di bukit Shafa yang diriwayatkan Imam Muslim.

 اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Artinya: “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar…….Allah maha besar, segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah mahabesar.”

Terpopuler

01 January 1970, 07:00