Cegah Obesitas Setelah Lebaran, Ikuti Tips Simpel Ini

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti

Kamis 20 Apr 2023 14:29 WIB

Seorang pria mengalami obesitas (ilustrasi). Obesitas rentan terjadi pasca-Lebaran, mengingat banyaknya makanan bersantan dan manis yang dihidangkan saat Lebaran. Foto: www.freepik.com Seorang pria mengalami obesitas (ilustrasi). Obesitas rentan terjadi pasca-Lebaran, mengingat banyaknya makanan bersantan dan manis yang dihidangkan saat Lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Momen berkumpul dan silaturahim bersama keluarga saat Lebaran kerap dinanti setiap tahunnya. Saat momen tersebut, siapa yang tak tergiur dengan nikmatnya ketupat dilengkapi opor ayam, rendang, dan sayur labu yang tersaji di meja makan?

Bahkan santapan ini kerap ditemui dan disajikan di tiap rumah yang dikunjungi. Namun tahukah Anda bahwa makanan lezat tersebut berdampak negatif bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan?

Baca Juga

"Hal ini menjadi salah satu pemicu kenaikan berat badan pasca-Lebaran dan menimbulkan obesitas," kata dokter spesialis gizi klinik Eka Hospital BSD, dr Oki Yonatan O dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (20/4/2023).

Menurutnya, obesitas pada seseorang dapat berakibat munculnya penyakit seperti kolesterol, diabetes, darah tinggi, pembentukan batu empedu, sleep apnea (henti napas saat tidur), perburukan asma, hingga gangguan menstruasi atau infertilitas.

Lalu, bagaimana mencegah obesitas dan berat badan tetap stabil setelah Lebaran?Berikut tips-nya:

1. Makan secara perlahan dan minum air sebelum makan

Hal sepele yang sering dilewatkan banyak orang dalam mengonsumsi makanan yaitu porsi berlebihan dan makan secara cepat. Konsumsi makanan dengan terburu-buru akan meningkatkan rasa lapar sehingga menyebabkan lebih banyak makanan yang dikonsumsi. Sebelum makan, cobalah untuk minum air mineral segelas penuh, lalu makan lebih pelan.

2. Perbanyak aktivitas fisik

Satu-satunya cara membakar kalori berlebih yakni dengan melakukan aktivitas fisik. Beraktivitas fisik 30 menit sehari dapat membakar sekitar 75 sampai 100 kalori.

Aktivitas fisik juga tidak harus dilakukan dengan berolahraga, melainkan bisa juga membersihkan rumah ataupun pergi berjalan-jalan di luar untuk menjaga kestabilan hormon dalam tubuh. Kelebihan kalori dalam tubuh jika tidak habis terbakar akan menjadi timbunan lemak dan berat badan akan melonjak naik

3. Jaga asupan kalori

Berdasarkan AKG di Indonesia pada 2013, orang dewasa di usia 19 sampai 29 tahun membutuhkan energi rata-rata sebanyak 2.250 kal (perempuan) dan 2.725 kal (laki-laki). Sementara usia 30 sampai 49 tahun membutuhkan energi rata-rata sebanyak 2.150 kal (perempuan) dan 2.625 kal (laki-laki). Angka tersebut merupakan kebutuhan dalam satu hari, yang seharusnya terbagi dalam tiga kali makan berat dan dua kali makan ringan.

Hari Raya Idul Fitri merupakan Hari Kemenangan, dan pastinya disajikan makanan serta minuman yang menggugah selera sebagai teman berbincang dan berkumpul dengan keluarga besar. "Namun demikian diperlukan untuk mengontrol nutrisi makanan kita supaya mendapat gizi serta nutrisi yang seimbang dengan porsi tidak berlebihan, jangan sampai setelah Lebaran tubuh kita menjadi obesitas dan malah berisiko terkena penyakit," ujarnya.