REPUBLIKA.CO.ID,KUALA KANGSAR -- Warga Kampung Ribu di Padang Rengas, Perak, Malaysia, baru-baru ini bergandengan tangan membangun 'Masjid Wilayah Federal'. Mereka menggunakan sekitar 1.600 pelita panjut atau lampu minyak sebagai cara untuk menjaga tradisi agar tetap hidup.
Ketua Persatuan Penggemar Panjut Kampung Ribu, Amiruddin Mohd Lazim, mengatakan panjut raksasa ini tinggi 9,5 meter dan lebar 15 meter. Ia dibangun dengan menggunakan 35 tiang bambu sebagai tiang utama dan 11 tiang bambu lainnya sebagai penguat.
“Secara teknis, kami harus menggunakan 64 balok, 128 pasak, 20 lembar kertas untuk lantai, 20 tiang bambu yang digunakan sebagai pelindung samping di setiap lantai, serta sekitar 500 potong paku bambu yang diasah untuk memastikan stabilitas struktur," ujar dia dikutip di Bernama, Rabu (19/4/2023).
Ia menyebut sudah menjadi tradisi desa untuk memeriahkan pekan terakhir Ramadhan dan malam tujuh likur dengan membuat hal seperti ini.
Menurut Amirudin, Masjid Federal Territory dipilih karena desain masjidnya merupakan perpaduan antara gaya arsitektur Ottoman dan Melayu. Tidak hanya itu, bangunan ibadah ini juga sangat dipengaruhi oleh Masjid Biru di Turkiye.
“Persiapan untuk proyek ini dimulai dengan mengadakan rapat panitia dan menentukan tanggal dimulainya pekerjaan, yaitu sekitar sebulan sebelum Ramadhan dengan pemotongan bambu untuk tiang menara panjut," lanjut dia.
Ia juga menyebut tenaga kerja untuk proses pembuatan tahun ini melibatkan seluruh anggota laki-laki dan perempuan, serta dibantu para pemuda. Bahkan, setiap malam akan ada sekitar 15 orang yang datang ke lokasi panjut sekitar pukul 22.30 waktu setempat untuk pekerjaan pemasangan.
Tahun lalu, mereka membangun replika Masjid Putra, sedangkan Masjid Selat Melaka dibangun pada 2021.
Sumber:
https://www.bernama.com/en/general/news.php?id=2182684