Cara NGO Malaysia Atasi Sampah Ramadhan

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani

Kamis 20 Apr 2023 10:09 WIB

Sebuah kelompok relawan asal Malaysia berupaya menangani sampah makanan selama bulan puasa Ramadhan. Mereka mengumpulkan makanan yang tidak terjual dari pedagang dan mendistribusikannya ke rumah tangga berpenghasilan rendah. Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM Sebuah kelompok relawan asal Malaysia berupaya menangani sampah makanan selama bulan puasa Ramadhan. Mereka mengumpulkan makanan yang tidak terjual dari pedagang dan mendistribusikannya ke rumah tangga berpenghasilan rendah.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sebuah kelompok relawan asal Malaysia berupaya menangani sampah makanan selama bulan puasa Ramadhan. Mereka mengumpulkan makanan yang tidak terjual dari pedagang dan mendistribusikannya ke rumah tangga berpenghasilan rendah.

Menurut data pemerintah, sekitar 112.000 ton makanan terbuang sia-sia di Malaysia yang mayoritas Muslim selama Ramadhan tahun lalu. Angka tersebut coba dikurangi oleh organisasi nirlaba GEMA.

Dilansir di Reuters, Kamis (20/4/2023), dalam tiga minggu pertama bulan puasa GEMA berhasil mengumpulkan 20 ton sisa makanan. Hal ini didapat dari bazar Ramadhan di ibu kota Kuala Lumpur.

Salah satu relawan, Umi Kelathun Abd Ghani, menyebutkan bahwa organisasi tersebut juga bekerja di seluruh negeri.

Setelah makanan-makanan itu terkumpul, mereka akan ditimbang dan dikemas kembali sebelum dibagikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

"Sia-sia jika berkah seperti itu dibuang. Berkat usaha (para relawan), bisa membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk makan,” kata salah satu penerima makanan ini, Abawiah Salleh.

Malaysia diperkirakan akan mengalami peningkatan sampah sebesar 15 persen selama bulan puasa. Menurut pemerintah setempat, setiap harinya dihasilkan hampir 20 ton sampah makanan.

Saat ini umat Muslim di seluruh dunia tengah menjalani pekan terakhir puasa Ramadhan. Perayaan Idul Fitri diperkirakan akan berlangsung pada akhir pekan ini.