Dispar Mataram Siapkan Perayaan "Lebaran Topat" Libatkan Wisatawan

Red: Fuji Pratiwi

Kamis 20 Apr 2023 06:20 WIB

Umat Islam dan Hindu di Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar Perang Topat di Kompleks Pura Lingsar pada Ahad (3/12) sore. Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan kegiatan Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi Umat Islam dan Hindu di Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar Perang Topat di Kompleks Pura Lingsar pada Ahad (3/12) sore. Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan kegiatan "Lebaran Topat" atau ketupat 1444 Hijriah yang dirayakan sepekan setelah Idul Fitri. Pelaksaan Lebaran Topat akan melibatkan wisatawan yang sedang berada di kota itu.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan kegiatan "Lebaran Topat" atau ketupat 1444 Hijriah yang dirayakan sepekan setelah Idul Fitri. Pelaksaan Lebaran Topat akan melibatkan wisatawan yang sedang berada di kota itu.

Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Leni Oktavia mengatakan, perayaan Lebaran Topat merupakan salah satu kalender pariwisata Kota Mataram yang kental dengan tradisi budaya religi yang menampilkan berbagai atraksi kesenian lokal. "Kami ingin wisatawan yang sedang berada di Kota Mataram saat Lebaran Topat, bisa hadir dan menyaksikan secara langsung perayaan tersebut yang sarat dengan kearifan lokal," kata Leni.

Baca Juga

Dia mengatakan, untuk dapat mengajak para wisatawan ikut serta dalam kalender pariwisata itu, Dispar segera memberikan informasi tersebut kepada para pelaku pariwisata baik itu hotel, maupun biro perjalanan wisata (travel). Harapannya, mereka bisa menyampaikan dan mengajak wisata yang sedang menginap untuk hadir dalam Lebaran Topat.

Menurutnya, kehadiran wisatawan dalam perayaan Lebaran Topat dapat memberikan nilai positif terutama dalam mempromosikan potensi wisata religi yang ada di Kota Mataram. "Harapan kami, wisatawan yang hadir nanti bisa bercerita sekaligus promosi potensi wisata kota kita sehingga tahun-tahun berikutnya mereka datang dengan jumlah yang lebih banyak," kata Leni.

Leni mengatakan, perayaan Lebaran Topat 1444 Hijriah ini merupakan perayaan pertama setelah pandemi Covid-19 tanpa ada pembatasan. Tahun lalu memang ada perayaan, tapi masih ada pembatasan kunjungan.

Kegiatan perayaan Lebaran Topat akan dilaksanakan pada dua lokasi makam yang dikeramatkan warga yakni di Makam Loang Baloq Kecamatan Sekarbela dan Makam Bintaro Kecamatan Ampenan. Lebaran Topat akan digelar serentak pada dua lokasi itu dengan berbagai kegiatan religi, mulai dari ziarah makam, zikir dan doa, selakaran, ngurisan (cukur rambut bayi), dan ditutup dengan makan bersama hidangan ketupat serta berbagai menu khas lokal yang menjadi ciri khas perayaan Lebaran Topat. Kegiatan juga akan dirangkaikan dengan berbagai atraksi budaya dari pagi sampai sore sekaligus sebagai hiburan bagi warga yang datang merayakan Lebaran Topat di kawasan itu.

Karenanya, tambah Leni, untuk mendukung dua agenda pariwisata itu telah disiapkan anggaran sebesar Rp 50 juta untuk dua kecamatan tersebut.

Lebaran Topat merupakan Lebaran yang dirayakan seminggu setelah Idul Fitri atau lebaran bagi umat Islam yang telah melaksanakan puasa enam hari di awal Syawal. Namun, masyarakat di Kota Mataram dan Pulau Lombok secara umum secara serentak merayakan Lebaran Topat dengan berbagai kegiatan religi dengan doa dan zikir di Masjid atau musala, berziarah ke makam-makam keramat kemudian makan-makan sambil bersantai ke sejumlah objek wisata yang ada terutama pantai.

Karena itu, saat Lebaran Topat kawasan 9 kilometer pesisir pantai di Kota Mataram akan dipadati puluhan ribu warga yang merayakan Lebaran Topat, termasuk pantai di kawasan Batu Layar, Senggigi, Nipah, Sire di Kabupaten Lombok Barat dan Utara, serta Pantai Kute yang ada di Lombok Tengah.