Haedar Nashir Imbau Malam Takbiran Tak Dilakukan Secara Berlebihan 

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Muhammad Hafil

Rabu 19 Apr 2023 18:51 WIB

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan paparan saat Sialturahim Jelang Idul Fitri 1444 di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Selasa (18/4/2023). Dalam konferensi pers ini dijelaskan tentang penggunaan metode Hisab pada penentuan Ramadhan serta Idul Fitri. Selain itu, juga membahas tentang larangan penggunaan lapangan untuk Shalat Ied pada Jumat (21/4/2023) di Pekalongan dan Sukabumi. Foto: Republika/Wihdan Hidayat Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan paparan saat Sialturahim Jelang Idul Fitri 1444 di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Selasa (18/4/2023). Dalam konferensi pers ini dijelaskan tentang penggunaan metode Hisab pada penentuan Ramadhan serta Idul Fitri. Selain itu, juga membahas tentang larangan penggunaan lapangan untuk Shalat Ied pada Jumat (21/4/2023) di Pekalongan dan Sukabumi.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menggelar malam takbiran secara berlebihan. Hal tersebut disampaikan Haedar menyikapi adanya perbedaan terkait perayaan Idul Fitri 1444 H. 

"Takbir keliling bagi yang tanggal 21 jika itu dilakukan tetap dengan cara yang seksama dan tidak boleh berlebihan," kata Haedar dalam konferensi pers yang digelar PP Muhammadiyah di Kantor Pusat PP Muhammadiyah,  Selasa (18/4/2023). 

Baca Juga

Haedar juga berpesan kepada umat Islam yang merayakan Idul Fitri di tanggal 22 April 2023 untuk tidak menganggap malam takbiran yang digelar oleh umat Islam lainnya yang merayakan Idul Fitri pada tanggal 21 April sebagai bentuk intoleransi. 

"Karena itu bagian dari syiar dalam melaksanakan ibadah," ujarnya.

Haedar justru mengimbau agar umat Islam yang merayakan Idul Fitri pada Jumat (21/4/2023) untuk ikut membantu umat Islam yang merayakan Idul Fitri pada Sabtu (22/4/2023). 

"Besok ketika teman-teman yang tanggal 22 takbir keliling, bila perlu saling bantu toh kalau takbir keliling itu istilahnya syiar, tidak terkait dengan ibadahnya, jadi yang tanggal 21 bisa ikut takbir keliling di tanggal 22, yang tanggal 22 bisa ikut takbir keliling di tanggal 21, dan lebih dari itu jaga ketertiban," ungkapnya.