REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta pemerintah di berbagai daerah dapat memfasilitasi pelaksanaan sholat Idul Fitri bagi umat Muslim khususnya warga Muhammadiyah yang akan melaksanakan sholat Id pada Jumat (21/4/2023). Menag meminta agar tidak ada lagi Pemda yang menolak memberikan izin penggunaan fasilitas umum untuk warga Muhammadiyah yang akan melakukan sholat Id. Ia berharap setiap pihak menghargai ikhtilaf atau perbedaan pendapat dalam hal penentuan 1 Syawal.
"Kita minta kepada pemerintah semua daerah agar apabila saudara-saudara Muhammadiyah besok (Jumat) ingin menyelenggarakan Id agar memfasilitasi. Tiada ada yang peru dihambat-hambat, dilarang-larang, perbedaan itu menjadi rahmat kalau kita mensyukuri," kata Yaqut usai melepas rombongan pemudik dalam program Mudik Berkah Kemenag di Kantor Kemenag RI Jakarta pada Selasa (18/4/2023) sore.
Lebih lanjut, Yaqut mengimbau agar seluruh masyarakat menghargai perbedaan dalam penentuan hari Id. Menurutnya perbedaan tersebut merupakan hal yang biasa yang menjadi rahmat.
"Hakekatnya lebarannya sama-sama tanggal satu syawal beda harinya saja. Sholat idnya saja yang beda mungkin muhammadiyah sudah tentukan hari Jumat, sementara pemerintah belum karena melalui sidang Isbat," katanya.
Rencananya sidang Isbat akan digelar pada Kamis (20/4/2023). Sementara itu terkait program Mudik Berkah Kemenag ada sebanyak 23 bus yang mengangkut sebanyak 1040 pemudik ke kampung halamannya sejumlah kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Adapun 23 bus merupakan pemberian dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebanyak 15 bus, Bank Mandiri memberikan 5 bus dan Bank Syariah Indonesia (BSI) memberikan 3 bus. Program Mudik Berkah Kemenag 2023 mengulang suksesnya mudik yang dilaksanakan Kemenag tahun lalu bekerjasama dengan ormas keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.