REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, moda transportasi kereta api dan pesawat dapat menjadi alternatif bagi para pemudik. Hal ini bisa mengurangi beban angkutan darat, baik kendaraan pribadi maupun bus. 

"Saya tahu banyak yang ingin memakai kendaraan pribadi, tapi tolong dihitung dengan tingkat kemacetan yang tidak pasti, sampai ke rumah telat, belum lagi ongkos BBM-nya," ujar mantan presiden Inter Milan itu saat meninjau Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (18/4/2023).

Erick sejak awal meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Garuda Indonesia, Citilink, hingga Pelita Air meningkatkan kapasitas dalam mengantisipasi peningkatan pemudik tahun ini. Erick menyebut kereta api menjadi alternatif perjalanan mudik yang cepat dan tepat

"Untuk yang mampu, pesawat itu ada Citilink, ada kelas-kelas lain yang terjangkau. Itu juga bisa jadi alternatif karena memang jumlah pesawat sekarang kita tingkatkan untuk mudik, apakah di Pelita atau Garuda," ucap Erick.

Di tempat yang sama, Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan, perusahaan menyediakan 6,9 juta tiket kereta lebaran untuk periode lebaran pada 14 April hingga 2 Mei 2033, yang mana 3,1 juta tiket untuk kereta api jarak jauh (KAJJ). KAI, ucap Didiek, telah menambahkan 53 perjalanan setiap hari selama periode mudik.

"Dari 3,1 juta tiket KAJJ, 75 persen atau 2,4 juta tiket sudah dibeli. Saya imbau masyarakat untuk membuat perencanaan yang baik," ujar Didiek.

Didiek menyampaikan KAI pada Selasa (18/4/2023) memberangkatkan 35 kereta dengan 19.900 penumpang dari Stasiun Pasar Senen dan 34 kereta dengan 16 ribu penumpang dari Stasiun Gambir. Didiek mengatakan sejumlah rute favorit dengan tujuan Yogyakarta, Solo, Surabaya, Purwokerto, dan Kroya bahkan telah ludes terjual hingga hari H.

"Besok (19/4/2023) akan naik lagi sampai puncaknya 21 April. Total keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen dan Gambir akan mendekati 40 ribu penumpang," kata Didiek.

Terpopuler

01 January 1970, 07:00