Lebih dari Dua Juta Muslim Mencari Lailatul Qadar di Dua Masjid Suci

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah

Selasa 18 Apr 2023 12:43 WIB

Lebih dari dua juta jamaah memadati Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Mereka berbondong melaksanakan sholat Isya dan sholat malam khusus Tarawih dan Qiyamullail pada malam ke-27 Ramadhan, Selasa (18/4/2023). Lebih dari Dua Juta Muslim Mencari Lailatul Qadar di Dua Masjid Suci Foto: Saudi Gazette Lebih dari dua juta jamaah memadati Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Mereka berbondong melaksanakan sholat Isya dan sholat malam khusus Tarawih dan Qiyamullail pada malam ke-27 Ramadhan, Selasa (18/4/2023). Lebih dari Dua Juta Muslim Mencari Lailatul Qadar di Dua Masjid Suci

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Lebih dari dua juta jamaah memadati Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Mereka berbondong melaksanakan sholat Isya dan sholat malam khusus Tarawih dan Qiyamullail pada malam ke-27 Ramadhan.

Malam ke-27 Ramadhan, yang dilakukan pada Selasa (18/4/2023) tengah malam, diyakini secara luas sebagai Lailatul Qadar, Malam Kemuliaan.

Baca Juga

Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci mengumumkan keberhasilan rencananya memungkinkan umat beriman melakukan ritual dengan mudah dan nyaman. Hal ini merupakan tindak lanjut lapangan yang dilakukan oleh Kepala Kepresidenan Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais.

Hampir 1,5 juta jamaah dan jamaah umroh menghadiri sholat malam khusus Taraweeh dan Qiyamullail. Proses ibadah ini diakhiri dengan doa khusus, yang dipimpin oleh Syekh Sudais di Masjidil Haram.

Dilansir di Saudi Gazette, Selasa (18/4/2023), disebut ada gelombang kedatangan umat beriman yang belum pernah terjadi sebelumnya di Masjid Suci pada malam ke-27 Ramadhan. Kitab suci Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW di Malam Kemuliaan atau Lailatul Qadar, yang lebih baik dari seribu bulan.

Otoritas Saudi juga disebut telah membuat pengaturan keamanan untuk kelancaran arus jamaah. Hal ini memungkinkan mereka menghabiskan malam yang diberkati dalam suasana yang sangat spiritual dan tenang.

Dalam suasana spiritual tak tertandingi yang ditawarkan bulan puasa, umat beriman melakukan umroh dan berdoa, mencari Lailatul Qadar dan berkah, serta pengampunan yang tak terbatas dari Allah SWT. Semua lantai Masjidil Haram dan halamannya penuh dengan jamaah, bahkan barisannya tumpah ke jalan-jalan di Kawasan Pusat Haram.

Kepresidenan telah memperkuat tim lapangan, dengan tujuan mengatur kelancaran dan ketertiban masuknya jamaah dan peziarah ke Masjidil Haram, dalam koordinasi dengan semua instansi terkait dan aparat keamanan.

Jamaah masuk dengan lancar melalui 118 pintu. Pintu ini dibagi antara lain tiga pintu masuknya jamaah umroh, 68 pintu jamaah sholat, 50 pintu darurat, serta 40 pintu internal, dengan dukungan seluruh sumber daya dan tim teknis.

Jamaah di masjid berdoa dalam suasana spiritual, didukung oleh sistem layanan terintegrasi yang telah beroperasi sejak pagi, untuk memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan mereka.

Kepresidenan telah mengerahkan sumber daya manusia dan mekanik untuk melayani pengunjung Masjidil Haram. Termasuk mengerahkan 4.000 pekerja di seluruh Masjidil Haram dan halamannya, membersihkan Masjidil Haram 10 kali sepanjang hari, menggunakan lebih dari 80 ribu liter disinfektan, 1.600 penyegar untuk pewangi, serta mensterilkan koridor dan halaman Masjidil Haram sepanjang waktu dengan sekitar 15 ribu liter sterilisasi. Sterilisasi dilakukan oleh lebih dari 70 tim lapangan.

Kepresidenan menyediakan lebih dari 5.000 kendaraan reguler untuk transportasi, 3.000 kendaraan listrik, 200 tangga listrik, serta 14 eskalator untuk melayani lansia dan orang berkebutuhan khusus.