REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT -- Ribuan umat Muslim Kuwait menghabiskan malam 27 Ramadhan dengan beribadah di Masjid Agung, Selasa (18/4/2023) dini hari. Mereka menikmati suasana masjid yang dibuka kembali untuk sholat malam setelah tiga tahun karena pandemi Covid-19 dan pekerjaan pemeliharaan.
Delapan rakaat tahajud dilakukan, diikuti oleh tiga rakaat witir. Empat rakaat pertama dipimpin oleh Syekh Fahad Al-Kandari, sementara sisanya oleh Syekh Meshari Al-Afasy. Tidak ada khutbah yang disampaikan setelah empat rakaat seperti pada malam-malam lainnya.
Untuk mendukung kegiatan, pihak berwenang Kuwait telah menyediakan 27 klinik medis keliling. Menteri Kesehatan Ahmad Al-Awadhi menyebut klinik ini telah dilengkapi dengan peralatan dan staf yang diperlukan untuk beroperasi selama ibadah malam.
Dilansir di Kuwait Times, Selasa (18/4/2023), Awadhi mengimbau jamaah yang menderita penyakit kronis minum obat secara teratur, sesuai resep dokter. Masjidil Agung di Kuwait adalah pusat ibadah di negara tersebut pada bulan Ramadhan. Ribuan orang tercatat memadati ruang sholatnya yang luas.
Banyak umat Muslim yang percaya Lailatul Qadr jatuh pada malam tanggal 27 Ramadhan. Namun, ini bukan fakta yang pasti, karena Nabi Muhammad SAW menginstruksikan umat Islam untuk berburu malam ini pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan.
Oleh karena itu, Qiyam ul-layl atau sholat malam khusus tersebut diadakan pada malam-malam ini di Masjidil Agung dan banyak masjid lainnya di seluruh Kuwait. Lailatul Qadr memiliki arti penting bagi umat Islam, yang mana pada sepuluh malam terakhir Ramadhan dihabiskan untuk berdoa dan bermeditasi. Ubaadah bin Saamit (RA) menyebut dia pernah bertanya kepada Nabi SAW tentang malam penting ini.
Rasulullah SAW menjawab: “Itu terjadi di bulan Ramadhan, selama sepuluh hari terakhir, pada malam yang jumlahnya tidak genap, baik tanggal 21, 23, 25, 27, 29 atau malam terakhir Ramadhan.
Barangsiapa yang melakukan ibadah pada malam ini, dengan iman yang tulus dan dengan harapan yang tulus untuk mendapatkan pahala, dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. Di antara tanda-tanda malam Lailatul Qadr adalah malam yang tenang, sunyi, bersinar, tidak panas, tidak dingin, tetapi sejuk seolah-olah bulan bersinar terang, dan tidak ada meteor yang ditembakkan ke setan pada malam itu, yang berlangsung sampai fajar menyingsing.
Tanda lain adalah pada pagi hari, matahari terbit tanpa pancaran cahaya, tampak seperti bulan purnama. Pada hari itu, Allah melarang setan bangkit bersama matahari.”
Dengan demikian, Lailatul Qadr bisa terjadi pada malam apa pun, tetapi malam tanggal 27 diyakini oleh sebagian besar orang. Jutaan Muslim di seluruh dunia menghabiskan malam ini untuk berdoa.
Alquran mengatakan Lailatul Qadr lebih baik dari seribu bulan, yang mana di malam itu berkah dan malaikat Allah turun ke bumi. Lailatul Qadar juga merupakan malam pertama kali Allah menurunkan ayat-ayat pertama Alquran melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.