Jalan Malioboro Dibuka untuk Kendaraan Saat Libur Lebaran

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Bilal Ramadhan

Ahad 16 Apr 2023 14:00 WIB

Wisatawan berfoto di ruas jalan yang ditutup menuju Malioboro di Timur Parkir Terpadu Abu Bakar Ali, Yogyakarta. Pemkot Yogyakarta membuka Jalan Malioboro untuk kendaraan saat libur lebaran. Foto: Republika/Wihdan Hidayat Wisatawan berfoto di ruas jalan yang ditutup menuju Malioboro di Timur Parkir Terpadu Abu Bakar Ali, Yogyakarta. Pemkot Yogyakarta membuka Jalan Malioboro untuk kendaraan saat libur lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Akses kendaraan di Jalan Malioboro mulai H-3 Lebaran yakni 19 April 2023 hingga H+3 Lebaran, akan dibuka. Artinya, tidak ada penutupan akses kendaraan di Jalan Malioboro, yang mana tiap pukul 18.00 WIB hingga 21.00 WIB malam untuk akses kendaraan selalu ditutup.

"Selama H-3 sampai H+5 untuk Jalan Malioboro yang biasanya ada car free night atau ada penutupan jam 18.00 WIB sore sampai jam 21.00 WIB malam, itu akan kita hapuskan," kata Kabid Angkutan Jalan dan Keselamatan Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Harry Purwanto belum lama ini.

Baca Juga

Rekayasa lalu lintas di kawasan Malioboro ini diterapkan dalam rangka menambah kapasitas jalan selama arus mudik maupun libur Lebaran. Hal ini mengingat akan banyaknya pemudik atau pendatang yang akan masuk ke DIY, termasuk Kota Yogyakarta.

Meski akses kendaraan di Malioboro dibuka, namun jika terjadi peningkatan arus yang signifikan, pihaknya akan menerapkan sistem buka tutup. "Tapi manakala ada peningkatan kepadatan lalu lintas, akan kita terapkan sistem buka tutup, baik itu di Ring 1 maupun Ring 2," ujar Harry.

Harry mencontohkan, kendaraan yang masuk ke Malioboro bisa dari tiga pintu yakni dari arah Tugu Pal Putih, Jalan Kleringan, dan Jalan Mataram. Jika kepadatan kendaraan terjadi dari arah tersebut, maka untuk masuk ke Malioboro hanya dibuka dari arah Jalan Mataram.

"Nanti akan kita buat hanya satu pintu dari Jalan Mataram, itu kalau kondisinya sudah sangat puncak (padat). Tapi itu tidak permanen, kalau sudah turun itu kita buka lagi," jelas Harry.

Namun, jika dengan hanya membuka Jalan Mataram untuk akses ke Malioboro tetap tidak mengurai kepadatan arus lalu lintas, maka sistem buka tutup ini akan dilebarkan hingga di Ring 2.

"Kalau itu belum bisa (mengurai kepadatan arus), kita tetap lebarkan di Ring 2, seperti di Simpang Wirobrajan, Tugu, kemudian Pingit, itu juga kita buat sistem buka tutup," tambahnya.