Tanya Jawab Seputar Zakat Fitrah

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil

Ahad 16 Apr 2023 17:02 WIB

Ilustrasi Zakat Fitrah Foto: dok. Republika Ilustrasi Zakat Fitrah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Zakat fitri merupakan salah satu ibadah yang dijalankan berkaitan dengan Ramadhan. Ini adalah ibadah indah, yang dimaksudkan untuk membantu orang miskin berbagi kegembiraan dan kebahagiaan Idul Fitri dan untuk menyucikan orang beriman.

Dilansir dari laman About Islam pada Ahad (16/4/2023), Mendekati Idul Fitri, Anda mungkin tertarik untuk mengetahui jawaban dari tujuh pertanyaan umum terkait zakat fitrah:

Baca Juga

1. Bagaimana hukum zakat fitrah?

Zakat Fitrah wajib bagi setiap muslim yang memiliki makanan tambahan di atas kebutuhan dasar dirinya, dan keluarga atau tanggungannya pada hari Idul Fitri dan malam sebelumnya.

2. Siapa yang harus membayarnya?

Seorang Muslim harus membayar Zakat fitrah untuk dirinya sendiri dan tanggungannya (istri, anak, pembantu dan lainnya)

Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma mengatakan,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah dengan satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum, kepada setiap budak atau orang merdeka, laki-laki atau wanita, anak maupun dewasa, dari kalangan kaum muslimin. Beliau memerintahkan untuk ditunaikan sebelum masyarakat berangkat shalat id. (HR. Bukhari)

3. Apa hikmah di balik zakat fitrah?

Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu mengatakan, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah untuk membersihkan orang yang berpuasa dari perkataan sia-sia dan perkataan kotor, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Barang siapa yang menunaikannya sebelum shalat (Idul Fitri), berarti ini merupakan zakat yang diterima, dan barang siapa yang menunaikannya setelah shalat (idul fitri) berati hal itu merupakan sedekah biasa”.  (Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Jadi, zakat fitrah dimaksudkan untuk:

1. Menebus beberapa kesalahan yang mungkin dilakukan seseorang selama bulan yang penuh berkah ini.

2. Membantu orang miskin dan membutuhkan, membahagiakan mereka pada hari Idul Fitri dan memungkinkan mereka untuk berbagi kegembiraan pada kesempatan ini.

4. Kapan zakat fitrah menjadi wajib?

Menurut sebagian ulama, zakat fitrah menjadi wajib saat matahari terbenam di hari terakhir Ramadhan.

Pendapat lain mengatakan bahwa waktu wajibnya adalah Subuh (Fajar) pada hari Idul Fitri.

Dampak dari perbedaan ini tampak pada kasus berikut:

Jika seorang bayi lahir setelah matahari terbenam hari terakhir Ramadhan tetapi sebelum fajar hari Idul Fitri, tidak ada zakat yang harus dibayarkan atas namanya menurut pendapat pertama. Alasannya, bayi belum lahir ketika tiba waktu wajib (maghrib hari terakhir Ramadhan).

Di sisi lain, pendapat kedua mensyaratkan bahwa zakat harus dibayarkan untuk bayi ini karena ia ada pada saat kewajiban (yaitu Subuh pada Hari Idul Fitri).

5. Kapan zakat fitrah dibayarkan?

Mayoritas ulama sepakat bahwa itu dapat dibayarkan satu atau dua hari sebelum Idul Fitri. Imam Ash-Syafi`i berpendapat bahwa itu dapat dibayarkan pada tanggal 1 Ramadhan.

Bagaimanapun, itu tidak boleh ditunda sampai hari Idul Fitri berlalu.

6. Apa yang harus dibayar?

Jumlah zakat fitrah adalah satu sha (kurang lebih 2,175 sampai tiga kilogram) gandum, tepung terigu, barley, kurma, kismis, beras atau bahan makanan sejenis.

Beberapa ahli hukum juga mengizinkan membayar nilai dari jumlah di atas secara tunai, pendapat ini mungkin demi kepentingan terbaik orang miskin dan membutuhkan saat ini.

7. Di mana membayar Zakat Fitrah?

Zakat Fitrah harus dibayarkan di tempat tinggal seseorang ketika Zakat menjadi wajib baginya.

Mengirim Zakat dari satu negara ke negara lain diperbolehkan jika ada alasan yang cukup kuat. Negara tempat tinggalnya tidak membutuhkan Zakat, negara lain sangat membutuhkan karena kelaparan, bencana, atau perang atau pembayar memiliki kerabat di negara lain yang membutuhkan bantuannya.