Nyanyian Selamat Ramadhan dari Non Muslim di Tennessee

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil

Ahad 16 Apr 2023 16:00 WIB

Nyanyian Selamat Ramadhan dari Non Muslim di Tennessee. Foto:   Puasa Ramadhan (ilustrasi). Menjalankan puasa tidak hanya soal mempersiapkan mental dan spiritual, tetapi juga menjaga kesehatan tubuh Foto: www.freepik.com Nyanyian Selamat Ramadhan dari Non Muslim di Tennessee. Foto: Puasa Ramadhan (ilustrasi). Menjalankan puasa tidak hanya soal mempersiapkan mental dan spiritual, tetapi juga menjaga kesehatan tubuh

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Pada hari pertama Ramadhan, Manal Alshakhs, seorang warga Saudi yang belajar di Collierville, Tennessee, membuka pintunya. Ia mendapati tetangganya menyanyikan “Selamat Ramadhan untukmu" sembari menawarkan bunga, buah dan hadiah.

"Saya menangis, Anda tahu bagaimana kami terbiasa menghabiskan hari pertama Ramadhan di rumah orang tua saya. Saya merasa sangat bahagia, dicintai dan berada di antara keluarga,” kata Alshakhs dikutip di Arab News, Ahad (16/4/2023).

Baca Juga

Terkejut dan tersentuh oleh kunjungan tersebut, putri Alshakhs, Hadeel, merekam kejadian tersebut dalam sebuah video. Hal ini pun segera menjadi viral, dengan lebih dari 4,9 juta penayangan hanya dalam dua minggu.

Ia menyebut tidak ada kata-kata yang cukup untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Susan Mascari, ibunya bernama Marge, saudara perempuannya bernama Jean, keponakannya Merit, serta tetangga mereka Penny atas kejutan indah tersebut.

Alshakhs, yang berasal dari desa Al-Qara di Al-Ahsa, dibesarkan di Alkhobar. Dia pindah ke Tennessee bersama anak-anaknya pada Agustus 2017 untuk menyelesaikan kuliah Ph.D. etelah mendapat beasiswa dari Universitas Imam Abdulrahman bin Faisal di Dammam, tempatnya bekerja sebagai dosen.

Dia tinggal di komunitas kecil yang dipenuhi dengan tetangga yang merayakan dan memeluk kepercayaan satu sama lain.

Mascari, yang membantu merencanakan perayaan Ramadhan, mengatakan sebagai seorang Katolik ia berbagi banyak kepercayaan dan nilai moral dengan umat Islam.

“Bersikap baik kepada tetangga kita dan percaya pada sesuatu yang baik adalah penting bagi kita berdua,” ujar dia.

Kisah di balik video tersebut dimulai ketika putri Alshakhs muncul di rumah Mascari dengan membawa makanan.  Kunjungan tersebut mengingatkan Mascari bahwa ini adalah Ramadhan, yang mana dia tidak melihat Alshakhs sejak awal minggu itu dan ingin mengucapkan selamat atas disertasinya.

Ia pun mengirim pesan kepada beberapa wanita tetangga, saudara perempuan dan ibunyabyang tinggal di lingkungan tersebut. Ia pun dan bertanya apakah mereka ingin pergi menemui Manal dalam 30 menit ke depan.

"Saya mengatakan kepada mereka untuk membawa apa pun yang mereka inginkan. Ibuku ada di toko dan berkata mereka punya mawar yang cantik, Jean punya seikat buah, perawat Penny membuat kartu dan makanan kacang," lanjut Mascari.

Saat Mascari membagikan video sapaan tersebut ke akun TikTok miliknya, dengan cepat hal ini mendapat dukungan luas, terutama dari komunitas Muslim.

Alshakhs memposting juga mengunggah video kejadian ini di Snapchat dan Facebook untuk dibagikan dengan teman dan keluarganya, yang juga meneruskan video viral yang mereka lihat di TikTok.

Ia menyampaika semua umpan balik yang ia dapatkan positif. Orang-orang mengatakan betapa manis tetangganya dan bagaimana ia hidup di antara orang-orang baik. Mereka juga mengomentari bagaimana tetangganya menghormati dan menerima ia apa adanya.

Dia pun menekankan pentingnya membangun rasa kebersamaan dan keakraban dengan mereka yang tinggal di sekitar.

“Agama kami telah mengajarkan kami bahwa tetangga selalu didahulukan. Saya tidak pernah tahu betapa pentingnya hal itu, sampai saya harus tinggal di sini jauh dari keluarga dan teman-teman,” ujar Alshakhs.

Ia lantas menyebut memiliki komunitas seperti memiliki sistem pendukung, seperti surga. Akhirnya, mereka akan menjadi seperti keluarga. Kesehatan mental dan emosional juga dapat berkembang dengan memiliki komunitas.

“Saya percaya bahwa kita adalah duta besar untuk negara dan agama kita. Memiliki komunitas lintas agama/antar budaya, memungkinkan kami untuk mengetahui 'kami yang sebenarnya'. Dari pengalaman saya, kita hampir sama," lanjut dia.

Alshakhs dan Mascari telah bertetangga selama hampir enam tahun, dengan anak bungsu mereka sering bermain bersama. Hubungan keduanya pun disebut seperti persahabatan biasa, yang mana keduanya akan melambaikan tangan dan menyapa.

Saat aturan karantina diberlakukan pada Maret 2020, setiap orang diminta untuk tinggal di rumah. Semua tetangga mulai berkumpul dan berjalan-jalan di sekitar blok setiap malam. Mereka pun mulai menghabiskan lebih banyak waktu bersama.

Mascari mengatakan penting bagi Alshakhs dan keluarga untuk merayakan Ramadhan dengan tetangganya, serta membuatnya merasa diterima sebaik mungkin di komunitas tersebut.

“Manal mengunjungi negara kami dan pada akhirnya akan kembali ke Arab Saudi. Saya ingin dia pulang dengan kenangan indah dari waktunya di sini," ujar dia.

Alshakhs pun mengatakan dia merasa diberkati menjadi bagian dari lingkungan yang menerima. Dia menggambarkan keluarga Mascari sebagai "walikota lingkungan" karena upaya mereka menyatukan semua orang, dengan cara yang kreatif, sederhana dan menyenangkan.

Ini akan menjadi tahun terakhir Alshakhs di Tennessee, dengan keluarga dan komunitas mereka yang baru dibentuk. Ia diprediksi lulus pada bulan Mei nanti dan merasa hancur karena harus pergi. 

Sumber:

https://www.arabnews.com/node/2287446/saudi-arabia