Mulai Padat, Penumpang Kapal Pelabuhan Trisakti Melonjak 300 Persen

Red: Lida Puspaningtyas

Ahad 16 Apr 2023 08:06 WIB

Petugas keamanan menyaksikan proses sandar kapal yang membawa empat Container Crane (CC) baru fasilitas milik Pelindo III di pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kamis (19/11). Foto: Antara/Herry Murdy Hermawan Petugas keamanan menyaksikan proses sandar kapal yang membawa empat Container Crane (CC) baru fasilitas milik Pelindo III di pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kamis (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (Kabag Humas KSOP) Banjarmasin Deni Hendra Mulyadi mengatakan jumlah penumpang kapal di Pelabuhan Trisakti melonjak naik hingga ratusan persen pada H-7 Lebaran 2023.

"Beberapa penumpang yang kehabisan tiket notabene dari luar Banjarmasin, penumpang sekarang mencapai hampir 1.000 orang," kata Deni di Banjarmasin, Sabtu (15/4/2023) malam.

Baca Juga

Deni mengimbau agar para pemudik membeli tiket jauh hari sebelum jadwal keberangkatan karena pembatasan penjualan tiket untuk keamanan penumpang kapal. Sementara itu, seorang petugas Posko Angkutan Laut Lebaran Pelabuhan Trisakti juga mengungkapkan jumlah penumpang mencapai 250-350 orang per hari saat kondisi normal.

"Sejak lima hari lalu penumpang sudah ramai, jika dirata-ratakan ada 800-1.000 orang per hari yang berangkat mudik," ucap petugas tersebut.

Dalam kurun waktu tujuh hari sebelum Lebaran 2023 di Pelabuhan Trisakti, beberapa calon penumpang kapal ada yang menginap di sekitar pelabuhan karena alasan kehabisan tiket. Salah satu calon penumpang dari Kalimantan Tengah Adi (24 tahun) mengaku sudah menginap sekitar lima hari di pelabuhan karena kehabisan tiket.

"Saya tidak terlalu mengikuti informasi, setelah saya tiba baru mau beli tiket ternyata ludes terjual, saya sudah berkoordinasi dengan pihak pengelola kapal," tutur Adi.

Pihak Posko Angkutan Lebaran di Pelabuhan Trisakti selalu memberikan update informasi kepada para calon penumpang. Selama periode arus mudik penjualan tiket hanya dilakukan secara daring untuk menghindari kepadatan di pelabuhan karena cara tersebut dianggap lebih efektif.