REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Opor ayam menjadi salah satu hidangan Lebaran favorit di meja makan. Menu ini merupakan pasangan yang paling tepat untuk potongan ketupat.
Namun jika dimasak terlalu lama, daging ayam opor bisa hancur, bahkan terlepas dari tulangnya. Bagaimana cara membuat opor ayam yang tepat dan anti gagal?
Chef dan entrepreneurs Eki Kramadibrata mengatakan, langkah pertama membuat opor ayam tentu menyiapkan bahan-bahannya. Yang utama tentunya ayam. Ayam jenis apa yang bisa dipilih?
Chef Eki mengatakan, ayam yang cocok untuk opor yaitu ayam kampung. Daging ayam kampung lebih legit dibandingkan ayam negeri dan ayam lainnya. Ayam kampung memang lebih sulit empuk dagingnya dibandingkan ayam negeri. Oleh karena itu, dia menyarankan untuk merebus atau menggodoknya lebih lama agar lebih empuk. Pemasakan yang lebih lama ini juga bisa membuat rasa ayam lebih kuat.
Menurut chef Eki, harga ayam kampung memang cukup mahal dibanding ayam lainnya. Namun jangan khawatir, ayam ini bisa diganti dengan ayam pejantan. "Ayam broiler kurang nikmat karena banyak mengandung air dan cepat hancur saat direbus lama," ujar chef Eki.
Setelah mendapatkan pilihan ayam yang tepat, tips berikutnya adalah membersihkan ayam. Chef Eki mengatakan, ayam wajib dicuci bila beli di pasar. Jika sudah potong, cuci satu persatu lalu tiriskan.
"Jika ingin disimpan satu hari, keringkan daging dengan tisu, agar bakteri tidak berkembang. Jika ingin disimpan lebih dari tiga hari bekukan segera," ujarnya.
Ayam yang sudah bersih siap dimasak. Chef Eki mengatakan tahap awal memasak, Anda bisa menumis bumbu terlebih dahulu secara. "Bumbu ini wajib matang hingga bau langu hilang," ujarnya.
Diwadah terpisah, rebus ayam selama 1,5 jam. Setelah itu, masukkan tumisan bumbu yang sudah harum ke dalam rebusan ayam. Rebus kembali ayam kira-kira 30 menit dengan api sedang hingga menghasilkan rasa ayam yang kaya.
"Merebus ayam tanpa bumbu kira-kira 1,5 jam, lalu setelah dimasukan bumbu tumis, godok sekitar 30 menit. Cukup untuk tidak membuat ayam hancur," ujarnya.
Jangan lupa untuk menggunakan santan. Santan dibagi menjadi santan cair dan santan kental. Santan cair biasanya digunakan untuk merebus ayam setelah satu jam pertama dengan air biasa. Ketika air surut setelah satu jam, tambahkan santan cair kira-kira setengah dari air rebusan.
Santan kental dimasukkan setelah bumbu tumis masuk, jumlahnya kira-kira setengah dari jumlah air ditambah santan cair yang sebelumnya. Jadi kira-kira perbandingan air, santan cair, dan santan kental yaitu 2-1-1.