REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asisten Operasi Kapolri (Asops) Irjen Pol Agung Setya Imam Effendy menyebut, ada 15 dermaga yang dioperasikan di Pelabuhan Merak untuk melayani pemudik Lebaran Idul Fitri 1444 H/2023. Penambahan dermaga dilakukan guna meminimalisir penumpukan kendaraan.
"Tahun lalu di Pelabuhan Merak disiagakan tujuh dermaga dan 48 kapal ferry, ternyata tidak mampu, artinya terkendala karena masih kurang. Tahun ini kami lipatkan (jumlahnya) dengan 15 dermaga dan 78 ferry penyeberangan," kata Agung dalam podcast Divisi Humas Polri terkait kesiapan Mudik Lebaran 2023 di Jakarta, Jumat (14/4/2023).
Jenderal bintang dua itu mengatakan, langkah ini diambil sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengingatkan Polri dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk hati-hati dengan lompatan jumlah pemudik tahun ini. Hasil survei Kementerian Perhubungan diperkirakan ada 123,8 juta orang melakukan perjalanan pada musim mudik tahun ini. Angka tersebut meningkat sekitar 44 persen dari tahun sebelumnya hanya 85 juta orang.
"Ini menjadi concern kami. Insya Allah dengan dua kali lipat (penambahan dermaga) akan lebih lancar, ini yang sudah kami tindak lanjuti dari arahan presiden," kata Agung.
Upaya lainnya untuk mengantisipasi kepadatan arus pemudik, Polri dan pemangku kepentingan terkait menyiapkan strategi di Pelabuhan Merak supaya bisa dikelola dengan baik, yakni dengan delaying system atau menunda perjalanan. Sistem penundaan ini, kata dia, membuat arus kendaraan yang menuju ke Merak untuk menyeberang ke Sumatera diarahkan menunggu di rest area apabila terjadi peningkatan jumlah kendaraan yang signifikan di Pelabuhan Merak.
Cara kerja delaying system ini, kendaraan masyarakat yang akan masuk Merak diarahkan ke rest area yang ada di KM 43 dan KM 68. Rest area tersebut digunakan bagi para pemudik yang ingin menyeberang di Merak. Pemudik yang menyeberang di Merak harus melalui rest area untuk dicek kesiapan tiketnya, pengaturan supaya ditahan sejenak di rest area menunggu giliran kendaraan yang sudah ada di dermaga naik ke atas kapal.
"Pengaturan supaya tertahan sejenak menunggu giliran kendaraan yang sudah ada di dermaga naik ke kapal. Kalau dermaga sudah kosong, kami mendorong kendaraan yang di rest area masuk ke dermaga," papar Agung.
Selain di Merak, mengantisipasi penumpukan pemudik di penyeberangan yakni dengan pengoperasian Pelabuhan Ciwandan untuk pengemudi sepeda motor dan angkutan barang.
"Dermaga di Ciwandan adalah penyeberangan untuk roda dua dan truk roda enam dan selebihnya, atau angkutan barang. Kendaraan pribadi dan bus ke Merak," kata Agung.