Meski Tren Wisata Ramadhan Muslim Teluk Belum Pulih, Maladewa Jadi Negara Favorit

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah

Jumat 14 Apr 2023 19:01 WIB

Masjid Raja Salman yang dibangun di ibu kota Maladewa, Kota Male. Tren wisata warga negara-negara Teluk belum pulih sepenuhnya pasca-Covid-19 Foto: ABNA Masjid Raja Salman yang dibangun di ibu kota Maladewa, Kota Male. Tren wisata warga negara-negara Teluk belum pulih sepenuhnya pasca-Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Perjalanan wisata selama Ramadhan tahun ini di negara-negara Teluk Persia (negara GCC) masih jauh dari capaian sebelum pandemi pada 2019. Hal ini disampaikan oleh Olivier Ponti, VP Insights di perusahaan data perjalanan global ForwardKeys. 

 

Baca Juga

"Namun, faktor utama dalam menilai pemulihan perjalanan Ramadhan adalah tanggal jatuh tempo hari raya Idul Fitril. Pada 2019 Idul Fitri jatuh pada bulan Juni, waktu yang jauh lebih baik dalam setahun untuk bepergian, karena akhir Ramadhan mendekati awal liburan sekolah musim panas yang panjang di Arab Saudi," tambahnya, seperti dilansir Trade Arabia, Kamis (13/4/2023). 

 

Pada 31 Maret lalu, pemesanan penerbangan keluar dari negara-negara GCC selama tiga pekan menjelang Idul Fitri, akhir Ramadhan, tertinggal 38 persen dari periode yang sama di tahun 2019. 

 

Pemesanan penerbangan keluar GCC untuk periode puncak liburan Ramadhan, 14-24 April menunjukkan angka yang lebih baik namun turun 32 persen dari 2019. Pemesanan penerbangan dari Arab Saudi tertinggal 44 persen.

 

Meski begitu, perjalanan dari negara-negara GCC besar lainnya mengalami pemulihan yang lebih kuat. Kuwait 27 persen di bawah tahun 2019, Qatar 11 persen, Uni Emirat Arab 6 persen di belakang, sedangkan Bahrain naik 2 persen dibandingkan 2019. 

 

Ponti menuturkan, pemesanan penerbangan ke negara-negara GCC lebih menggembirakan. Saat ini persentasenya 12 persen di bawah tahun 2019 sebelum pandemi. 

Baca juga:Yang Terjadi Terhadap Tentara Salib Saat Shalahuddin Taklukkan Yerusalem

 

 

Pemesanan perjalanan ke Arab Saudi yakni 40 persen di bawah tahun 2019, dan Kuwait tertinggal 43 persen. Namun, pemesanan perjalanan ke Bahrain unggul 16 persen. 

 

"Untuk Qatar, Uni Emirat Arab, dan Oman masing-masing unggul 39 persen, 47 persen, dan 48 persen," kata Ponti. 

 

Terdapat analisa mengatakan, kemana para wisatawan yang melakukan perjalanan selama Ramadhan dari negara-negara GCC akan pergi mengungkapkan bahwa destinasi dengan tren teratas adalah Maladewa, dengan angka 177 persen menjelang 2019. 

 

Ada lonjakan pengunjung kelas atas, sebagaimana dibuktikan dengan peningkatan sembilan poin persentase dalam pangsa pemesanan kabin premium. 

 

Sedangkan perjalanan dari negara-negara GCC ke negara lain menunjukkan kenaikan. Misalnya Qatar naik 91 persen, Thailand unggul 65 persen, Belanda naik 37 persen, Pakistan naik 25 persen, UEA naik 22 persen, Italia meningkat 20 persen, Prancis meningkat 14 persen, dan Inggris naik 1 persen.