REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Kementerian Agama RI mengimbau masyarakat Muslim Indonesia untuk tetap saling menghormati, apabila terjadi kemungkinan perbedaan 1 Syawal 1444 H. Menurut Kemenag, masyarakat Indonesia sudah cukup dewasa dan berpengalaman dalam menyikapi perbedaan ini.
“Jika, seandainya (ada) perbedaan ya kita harus bertoleransi, saling menghargai, memahami dan sebagai (orang) Indonesia suatu yang sudah biasa ya. Pengalaman kita sudah cukup panjang. Umat islam Indonesia sudah sangat dewasa dalam menyikapi perbedaan ini,” ujar Direktur Jenderal Binmas Islam Kementerian Agama, Kamarudin Amin dalam sambungan telepon, Kamis (13/4/2023).
“Mudah-mudahan sekali lagi jika berbeda tidak berdampak apapun di tengah masyarakat,” kata Kamaruddin.
Namun sekali lagi, tambahnya, tetap harus menunggu hasil sidang Isbat dari Kementerian Agama yang akan digelar pada Jumat 20 April 2023 mendatang. Apakah memang terjadi perbedaan Idul Fitri 1444 H atau merayakan dihari yang sama.
“Jadi sebenarnya kita harus menunggu dulu sidang isbat yang akan dilaksanakan tanggal 29 Ramadhan atau 20 April nanti, sidang isbat akan dipimpin langsung pak Menteri (Agama), apakah ada perbedaan atau tidak ya tentu kita harus menunggu sidang isbat,” kata Kamaruddin.