Arus Mudik 2023, Polisi akan Rekayasa Lalu Lintas Tol Trans Jawa

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah

Kamis 13 Apr 2023 14:12 WIB

Suasana gerbang tol Prabumulih di Prabumulih, Sumatera Selatan. Pihak kepolisian akan menerapkan rekayasa lalu lintas di tol Trans Jawa pada arus mudik dan arus balik mendatang. Rekayasa lalu lintas one way akan diberlakukan di ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan rekayasa lalu lintas contraflow di ruas tol Jakarta-Cikampek. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi Suasana gerbang tol Prabumulih di Prabumulih, Sumatera Selatan. Pihak kepolisian akan menerapkan rekayasa lalu lintas di tol Trans Jawa pada arus mudik dan arus balik mendatang. Rekayasa lalu lintas one way akan diberlakukan di ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan rekayasa lalu lintas contraflow di ruas tol Jakarta-Cikampek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak kepolisian akan menerapkan rekayasa lalu lintas di tol Trans Jawa pada arus mudik dan arus balik mendatang. Rekayasa lalu lintas one way akan diberlakukan di ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan rekayasa lalu lintas contraflow di ruas tol Jakarta-Cikampek.

"Jalan tol Jakarta-Cikampek, kemudian Cipali, karena di situ ada bottle neck dari Cikampek ke Cipali, kita akan melakukan rekayasa lalu lintas one way untuk Cipali kilometer 72 hingga 414," ujar Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri, Brigjen Aan Suhanan, dalam konferensi pers daring, Kamis (13/4/2023).

Kemudian, untuk di ruas tol Jakarta-Cikampek akan dilakukan rekayasa lalu lintas contraflow di tiga lajur dari empat lajur yang ada. Aan menjelaskan, satu lajur dan bahu jalan sisanya bisa digunakan oleh masyarakat yang hendak menggunakan jalan tol untuk ke arah berlawanan dengan arus mudik maupun arus balik.

"Pada saat diberlakukan contraflow di Jakarta-Cikampek ini masih diberikan akses satu lajur dan bahu jalan sehingga tidak ada akses yang tertutup pada saat arus mudik maupun arus balik," kata dia.

Untuk jalan tol ke arah Merak, pihak kepolisian akan memberlakukan delay system di dua titik rest area, yakni rest area KM43 dan KM68. Delay system diberlakukan untuk mengatur kendaraan yang akan mengarah ke Dermaga Merak, Banten, maupun Pelabuhan Ciwandan, Banten.

"Ini maksudnya untuk mengatur kendaraan yang akan mengarah ke Dermaga Merak maupun ke Ciwandan nantinya untuk angkutan barang," jelas dia.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, mengingatkan agar pada arus mudik mendatang rekayasa lalu lintas di jalan tol tentu harus dilakukan dengan melihat kondisi riil nanti. Untuk mengantisipasi kemacetan, akan ditambah sejumlah titik rest area.

"Antara lain solusinya adalah penambahan rest area di beberapa titik. Dan yang kedua memperlebar jalan di pintu-pintu masuk rest area sehingga tidak akan mengganggu arus perjalanan lalu lintas yang ada," ujar Muhadjir dalam konferensi pers daring, Kamis (13/4/2023).

Pemudik yang akan melalui jalan tol diminta untuk menyiapkan saldo kartu uang elektronik yang cukup agar dapat memperlancar perjalanan. Meski demikian, selain melakukan penambahan rest area, Muhadjir menjelaskan, akan disediakan pula penambahan fasilitas top up kartu uang elektronik di lokasi-lokasi rest area yang ada.

Dia juga mengatakan, pada arus mudik mendatang pengelola jalan tol diminta untuk dapat memberikan informasi-informasi penting kepada para pemudik terkait kondisi jalan tol yang akan dilalui. Termasuk juga memberikan informasi mengenai jalur alternatif non tol di sekitar jalan tol yang bertujuan untuk membantu kelancaran arus lalu lintas.

"Berikan info tentang jalur alternatif non tol di sekitar jalan tol yang juga untuk membantu kelancaran pada saat masuk maupun keluar tol bekerja sama dengan aparat terkait dan pemerintah daerah setempat," kata dia.

Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi akan ada peningkatan mobilisasi masyarakat pada arus lebaran mencapai 47 persen dari tahun lalu. Di mana, pada Lebaran tahun 2023 ini akan ada 123 juta orang yang mudik ke kampung halaman.

Khusus di Jabodetabek, kenaikan pemudik diprediksi naik 4 juta atau 27 persen pemudik dari semula 14 juta ke 18 juta. Berdasarkan riset lonjakan pemudik tahun ini, ada sebanyak 22 persen akan menggunakan kendaraan pribadi roda empat, dan 20 persen sepeda motor. Sisanya memanfaatkan transportasi massal seperti bus, kereta api, pesawat dan kapal.